Selasa, 10 November 2015

GLOBAL LEADERSHIP : KRITIK PEDAS ASIN MANIS

KRITIK PEDAS ASIN MANIS

Sifat manusia berbeda-beda.  Ada yang kalem, pendiam, blak-blakan, mudah berterusterang, malu-malu tak peduli.  Ketika datang sesuatu yang mengusik hatinya, kritik pedas, si pendiam akan diam, yang kalem menunggu moment, tapi yang blak-blakan akan mengatakan apa adanya, pahit manis disampaikan, marah ga marah yang mendengar masa bodoh, yang penting apa yang mengganjal sudah disampaikan, perasaan dirinya lega. Perasaan orang lain ? emangnya gua ikirin, begitu pikirnya.
Dalam kenyataan, ada manusia yang tak peduli dengan kritik, apapun yang dikatakan orang, baik atau buruk, baginya, jalan dan apa yang dilakukannya yang terbaik.  Kritik orang lain hanya masuk kuping kiri lalu keluar lagi lewat kuping kanan, gak nempel , gak ngaruh, dalam pemikiran otaknya.  Dalam bahasa kasarnya, emang gua pikirin.
Tetapi, ada orang sangat memperhatikan kritik pedas dari orang lain kepadanya, kepikiran siang malam, sangat mengganjal, susah dilupakan, tidak dipikirkan tetap menyengat diotak dan hati, dipikirkan kadang hanya masalah kecil saja,bahkan emosi jadi tinggi, gara-gara terpenjara kritik orang lain kepadanya.

Kamis, 05 November 2015

Global leadership: IKHLAS SEBAGAI MODAL SOSIAL

IKHLAS SEBAGAI MODAL SOSIAL

Riset dan penemuan baru terus bermunculan.  Perubahan peradaban terus terjadi.  Persaingan makin ketat.  Hidup makin sulit . Hidup seseorang  dikejar-kejar ketakutan.  Ketakutan terhadap target kerja.  Ketakutan terhadap deadline kerja. Ketakutan kehilangan penghasilan.  Ketakutan dikucilkan saudara, masyarakat dan lainnya.  Stress berat menyergap.  Napas seolah kian sulit. Dunia seakan mencengkeram erat.  Kematian membayangi kehidupannya.
Maka Orang-orang bijak selalu menekankan kata-kata ikhlas dalam memberikan masukan kepada siapapun yang mengeluhkan hidup dan pekerjaannya.  Sikap ikhlas menjadi kunci untuk menerima suatu keadaan dengan lapang dada.  Dengan pikiran yang sadar dan hati yang menerima segala ketentuan yang sudah ditakdirkan.
Kata ikhlas , dalam agama, memiliki arti yang luas dan konteks yang luas. Secara bahasa, ikhlas diartikan mengosongkan sesuatu dan membersihkannya; sesuatu yang murni; memurnikan pengabdian hanya kepada Allah swt; bekerja hanya untuk mendapat ridho dari Allah swt.
Sikap ikhlas harus dimiliki semua manusia.  Sikap ini bagian dari standar tinggi keluhuran budi manusia.  Ia sejajar dengan sikap sabar, sejajar dengan sikap tawakkal.  Karena sikap ikhlas sebuah  standar tinggi maka ia menjadi dasar pembentuk kemulian manusia baik dalam pandangan Allah swt seagai pencipta maupun dalam pandangan manusia yang melihat dan menyaksikan pancaran cahaya dari sikap ikhlas yang dilakukan seseorang.
Akan menjadi pemandangan yang indah ketika para pemimpin dengan ikhlas memimpin orang-orang dan lembaga-lembaga yang dipimpinnya dan sangat menyejukkan mata hati dan mata penglihatan kita ketika orang-orang ikhlas dipimpin pemimpin yang ikhlas memimpin dan bekerja sebagai pemimpin masyarakat.
Para pemimpin denga hati yang ikhlas menetapkan visi, misi, strategi manajemen dan teknis manajemen serta memberi pengarahan untuk mencapai target kerja yang ditetapkan  dan para bawahan akan ikhlas mendengar setiap pengarahan dan instruksi pimpinan dan dengan ikhlas hati memberi masukan penting , yang mengefektikan dan mengefisienkan pekerjaan mereka, serta dengan ikhlas bekerja dibidang yang menjadi tanggungjawabnya.  Ia ikhlas bekerja karena baginya ia beribadah kepada Allah swt melalui apa yang bisa ia kerjakan dalam rantai produksi lembaga tempat ia bekerja.  Ia kan bekerja tanpa beban dan hati dongkol.  Ia bekerja tidak dengan hati yang curiga.  Ia bekerja dengan penuh kepercayaan diri, bahwa Tuhan melalui para pemimpinnya, dibantu teman-temannya memberikan jalan kepadanya beribadah diluar ibadah resmi yang wajib .
Bekerja dengan ikhlas sangat sulit.  Bersikap ikhlas sebuah kesulitan tinggi . apalagi dalam kehidupan sosial.  Tidak semua hidup dengan standar hati spiritual tinggi.  Banyak godaan yang membuatnya jauh dari standar tinggi hati penuh spiritualitas. Banyak tantangan yang harus disingkirkan, untuk mencapai tahap ikhlas.
Secara spirutualitas, sikap “Ria” Ujub” ( sombong; merasa lebih dari manusia lain) merupakan penghalang terbesar adanya sikap ikhlas dalam hati seseorang.  Sangat sulit, karena ada dalam bisikan ke qolbu dan alam berfikir kita.
Setiap manusia akan merasakan sebuah pertarungan dahsyat antara keingin untuk ikhlas dengan sikap “ ria, ujub” dalam batin seseorang.
Karena  itu, sikap ikhlas merupakan modal sosial yang sangat berharga yang harus dimiliki siapapun, termasuk para pemimpin dan diri kita sendiri, karena diri kita adalah  pemimpin  untuk diri  sendiri.

Sumber :

1.       Mukhlis M Hanafi. Spriritualitas dan akhlak. Jakarta : Aku bisa, 2012

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?