Senin, 07 Desember 2015

Global leadership : Jangan Marah !

Global Leadership :  Jangan Marah !

Suatu siang ketika matahari diatas kepala, seorang manajer marah luar biasa, semua kata keras, kasar, bahkan isi kebon binatang dikeluarkannya.  Dia marah besar karena target yang diinginkan jauh dari harapan yang diinginkannya.  Para bawahannya hanya diam tertunduk, mungkin dongkol, mungkin benci, mungkin ingin menonjoknya atau  mungkin juga takut di PHK kalau membantah atau melawan atasan . Diam adalah senjata utamanya.

Ketika sang manajer pergi membawa kemarahan dan kekecewaanya. Mereka bangkit, menegakan kepalanya , saling lirik kemudian bubar ketempat kerjanya masing-masing sambil membawa unek-unek, rasa kecewa , hati yang berat dan tatapan kosong.

Diluar dugaan mereka, omelan sang menajer menjadi trending topik diantara karyawan yang lain, bukan tentang isi dan kualitas tema omelan, tetapi tentang cara penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kasar, bahkan nama-nama binatang yang dikeluarkan.  Mereka, merasa direndahkan derajatnya, walau tidak jadi objek omelan.  Tetapi, yang diomeli adalah rekan kerja  mereka, bisa jadi saudara mereka, teman senasib, teman yang selalu saling menolong, saling mengunjungi bila seorang dari mereka sakit atau punya hajatan keluarga.  Mereka adalah bagian dari kita, sesama karyawan.

Para karyawan kerap mengurangi kemampuan kerja , inovasi dan  kreativitas mereka, bila mereka merasa dipimpin oleh orang yang tak mengerti mereka.  Oleh orang yang hanya mementingkan dirinya , jabatannya, gaji dan bonusnya dan keluarganya sendiri dan tidak mementingkan nasib para karyawan dan keluarganya serta orang yang terkait dengan tempat industri mereka.

Bahasa perintah, bahasa kekuasaan menjadi alat kepentingan pribadinya meraih jabatan lebih tinggi, gaji lebih besar, bonus akhir tahun lebih besar atau liburan akhir tahun keluar negeri dengan biaya perusahaan.  Tetapi, karyawan ditekan, baik dengan beban kerja, dengan bahasa perintah, dengan bahasa kasar atau dengan sikap memperbudak.

Para karyawan mau mengerahkan semua kemampuannya bahkan dengan taruhan nyawanya asal hak – hak mereka, penghargaan terhadap mereka, harapan besar keluarga mereka diperhatikan oleh perusahaan , setidaknya oleh para menejer  yang sering bertemu mereka.  Mereka ingin ada penghargaan bukan saja dalam bentuk gaji yang layak, bonus yang layak, perhatian yang layak, tetapi diperhatikan keinginan atau aspirasi mereka, setidaknya berkomunikalah dengan menggunakan bahasa yang enak didengar dengan makna yang jelas, singkat, padat jelas  Dengan sikap tubuh bersahabat dan mengahrgai sisi kemanusiaan mereka.

Mereka bukan binatang, yang kalau mati cukup dikubur dan tak perlu memikirkan makan, pakaian dan pendidikan anak dan istri mereka.  Mereka juga bukan budak yang siap diperas kapan saja tenaganya, tetapi dikasih makan sangat minim dan tak dihargai sebagai manusia.
  

Mereka adalah manusia normal seperti para manajer yang menyiksa batin mereka. Mereka hanya butuh perhatian, penghargaan, standar gaji yang layak untuk hidup anak istri mereka, jenjang karir yang jelas, kesejahteraan setelah pensiun, motivasi dan dukungan bagi pemecahan masalah yang mereka hadapi ditempat kerja mereka dan jangan pecah mereka dengan teman-teman mereka yang sudah sehati seperti saudara. 
Jangan marah bos, tetapi berkomunikasilah dengan bahasa yang singat padat jelas sebagai sesama manusia, masa gitu aja ga bisa ! begitulah sebagian dari suara hati mereka, yang harus didengar, dipikirkan dengan matang oleh siapapun yang memimpin. Jangan marah !!!!

Minggu, 06 Desember 2015

Global leadership : Jalan Sukses !

Jalan sukses !

Sukses hidup impian semua orang.  Belum mampu mengkhayallah jadi orang sukses.  Tetapi jangan larut dalam khayalan.  Karena banyak khayalan akan membuat kita tenggelam dalam kemalasan.  Bukan Cuma menjadi pemalas, banyak khayal akan membuat kita membenci keadaan.  Membenci sekeliling yang dianggapnya tidak sesuai dengan khayalannya.  Yang lebih berbahaya bagi orang senang mengkhayal adalah jadi orang gila baru.

Ada banyak cara untuk sukses.  Tetapi tak ada yang instan.  Harus melalui proses. Proses belajar dan belajar. Belajar ilmu-ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk  sukses.  Sukses menguasai ilmunya hingga mahir adalah sebuah kesuksesan.

Tetapi harus diingat juga, sukses menguasai ilmu dan keterampilan belum tentu sukses dalam kehidupan, tetapi setidaknya jembatan untuk sukses telah tersedia.  Bila berhasil berarti anda sudah masuk ke tahap sukses pertama.
Untuk sukses lebih lanjut masih ada beberapa langkah yang harus dipenuhi, yaitu :
1.       Terus tambah ilmu.  Ada orang yang telah puas dengan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga dengan arogannya ia tak mau menambah ilmunya.  Seperti seorang ahli ketik yang menggunakan mesin tik.  Dulu ia jagonya menggunakan 10 jarinya.  Ia merasa yang terhebat, karena bisa mengetik dengan cepat dan tanpa salah.  Tetapi dia lupa, mesin tik telah ditinggalkan penggunaannnya oleh banyak kantor pemerintah dan swasta.  Orang sudah beralih bekerja dengan menggunakan komputer, laptop, tablet atau smartphone, yang walaupun masih menggunakan jari, tetapi komputer, laptop, tablet atau smarphone bukan mesin tik, didalamnya ada seperangkat hardware dan software yang teknologinya terus berubah dan makin canggih makin ajaib, bahkan dalam bentuk yang makin simple.  Krena itu, untuk jadi sukses harus ikhlas, rela 100 % untuk belajar dan menambah ilmu

2.       Bangun Usaha sendiri.  Sukses karena warisan bukanlah sebuah  sukses.  Walau tak dilarang.  Orang sukses adalah orang yang membangun usaha sendiri.  Berusaha mandiri.  Merasakan pahit manis sebuah proses, baik gagal apalagi sukses.  Mereka yang sukses membangun usaha sendiri adalah orang-orang sukses menjalani hidupnya, sukses mentranformasikan dirinya dari biasa menjadi manusia sukses.

3.       Bangun komunikasi.  Menjadi figur Sukses tak bisa diraih dengan sikap super egois.  Dimanapun dan sampai kapanpun orang sukses diawali oleh membangun komunikasi  yang  baik dengan siapapun.  Karena kesuksesan seseorang adalah hasil sumbangan  dan ada peran orang lain.  Tak ada orang sukses tanpa ada orang lain.  Penyanyi hebat lahir karena ada pengakuan dari orang-orang yang menyenangi  suaranya.  Tetapi dia tak akan jadi penyanyi hebat kalau hanya menyanyi sendiri dan didengarkan oleh dirinya sendiri.

4.       Orang yang membuat kita jadi manusia sukses adalah orang-orang terdekat kita, entah itu orangtua, saudara kandung, saudara jauh, teman, tetangga atau  karyawan dan konsumen kita.  Karena itu, mengucapkan terima kasih kepada mereka ,  membuat kita akan jauh lebih sukses.  Merekalah perintis-perintis  yang menanamkan benih-benih sukses kepada diri kita.  Tanpa mereka akan jauh lebih sulit bagi kita untuk jadi manusia sukses

5.       Transfaransi keuangan,  Ketika kita telah mencapai jauh jadi orang sukses, transfaransi keuangan akan sangat penting untuk membangun dukungan dan loyalitas.  Mereka tak akan meminta semua uang kita. Tetapi, transfaransi keuangan jauh lebih menentramkan batin mereka.  Sehingga, mereka melihat masa depan mereka tetap bersama anda.  Sangat mengerikan ketika orang sekeliling kita, menganggap diri kita, tak ada dalam masa depan mereka yang cemerlang. Namun, memberi bonus kepada mereka yang telah membantu mengangkat kita jadi orang sukses jauh lebih mulia lagi.  Dan jadilah kita orang mulia lagisukses.

6.       Gunakan profesional muda.  Siapapun akan mengalami masa tua.  Tidak dilarang merasa awet muda.  Tetapi, usia tak bisa dilawan.  Namun, kesuksesan bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.  Tentu saja menggunakan darah muda, profesional muda, akan membuat anda jauh lebih dimudahkan.  Mereka butuh kepercayaan untuk mengembangkan kesuksesannya bersama bimbingan kita.  Bila mereka menjadi sukses, tentu kita akan jauh lebih muda lagi. Jauh lebih sukses lagi.

7.       Kaderisasi dan beri kepercayaan.  Kaum profesional muda tidaklah sebuah produk jadi.  Mereka bahan mentah berkualitas tinggi, yang tinggal dipoles dan diberi arahan serta kepercayaan akan mengkilap seperti berlian dan permata.  Karena itu, membangun banyak kader sukses akan membuat kita menjadi lebih sukses.

8.       Susun strategi sesuai perubahan zaman dan tren.  Generasi muda, profesional muda perlu diajak bicara baik sebagai kebutuhan untuk mereka maupun untuk mencari masukan agar pas sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat atau pasar  sesuai perubahan zaman dan tren yang berkembang.  Mereka anak zamannya.  Mereka inti perubahan sendiri.   Mereka perlu diajak untuk mengatur strategi dan diajarkan bagaimana memainkan strategi tersebut dengan benar dan meraihkesuksesan.


Global Leadership : Yang tak terduga !

Yang tidak terduga  !

Banyak orang senang mengguncingkan orang lain.  Kejelekan fisiknya, ketidakmampuan berfikirnya, kekonyolan sikapnya, ceplas ceplos omongannya menjadi objek tiada henti untuk dijadikan bahan gunjingan.  Orang lain dilihat seakan tak punya kelebihan, yang ada hanya kekurangan- kekurangan yang seakan tak berujung.  Begitu jeleknya orang lain dimatanya.

Tetapi, orang kerap lupa, kalau dirinya juga punya segudang kelemahan, yang bisa jadi bila dijadikan objek gunjingan tak kalah seru, tak kalah keburukannya, tak kalah ketidakmampuannya, tak kalah konyolnya kita ketika mengambil keputusan,  sangat-sangat buruk, dimata orang lain.  Ibarat pepatah, semut diseberang lautan terlihat, gajah dipelupuk mata tak kelihatan.  Buruk rupa kaca yang disalahkan.

Karena itu, kita memang harus sering bertanya siapakah kita ? bukan siapakah anda ? Introspeksi sangat penting, agar kita dapat menilai diri kita, agar kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan kita.  Kekurangan harus diminimalkan dengan banyak belajar dari orang lain atau minta bantuan orang lain untuk mengatasi kekurang akut dalam diri kita.  Nasehat , ide, gagasan yang disampaikan orang lain akan sangat berguna untuk memperbaiki kekurangan diri kita.  Karena, orang lain bila menilai kita bisa lebih objektif dari diri kita sendiri.

Kelebihan diri kita bukan saja bisa menjadi sumber keuangan bagi kita, tetapi juga bisa menjadi sumber amal yang mengalir tanpa henti bila kita terus memberikan kelebihan diri kita untuk membantu orang lain yang membutuhkan.  Tanpa harus meminta bayaran , bantuan kita akan memberikan untung berlipat bagi diri kita, dari persahabatan, persaudaraan, rasa hormat, bantuan moril, dikenalkan ke investor besar atau dukungan dalam bentuk lain  disaat kita tidak menduganya tetapi kita sedang membutuhkan sesuatu, disuatu tempat.

Allah Sang Maha Pencipta, memberikan anugrah yang tak terduga, tak disadari, tidak terfikirkan sebelumnya, kita hanya tahu ,  kita kok dimudahkan dalam suatu urusan, padahal kita tidak memberikan sesuatu untuk memperlancar urusan, yang orang lain justru membutuhkan lobi dan negosiasi yang sangat lama atau harus melewati jenjang birokrasi yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama.  Tak terduga, masih percaya ?.


Rabu, 02 Desember 2015

GLOBAL LEADERSHIP : JALAN SUKSES !

Jalan sukses !

Sukses hidup impian semua orang.  Belum mampu mengkhayallah jadi orang sukses.  Tetapi jangan larut dalam khayalan.  Karena banyak khayalan akan membuat kita tenggelam dalam kemalasan.  Bukan Cuma menjadi pemalas, banyak khayal akan membuat kita membenci keadaan.  Membenci sekeliling yang dianggapnya tidak sesuai dengan khayalannya.  Yang lebih berbahaya bagi orang senang mengkhayal adalah jadi orang gila baru.
Ada banyak cara untuk sukses.  Tetapi tak ada yang instan.  Harus melalui proses. Proses belajar dan belajar. Belajar ilmu-ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk  sukses.  Sukses menguasai ilmunya hingga mahir adalah sebuah kesuksesan.
Tetapi harus diingat juga, sukses menguasai ilmu dan keterampilan belum tentu sukses dalam kehidupan, tetapi setidaknya jembatan untuk sukses telah tersedia.  Bila berhasil berarti anda sudah masuk ke tahap sukses pertama.
Untuk sukses lebih lanjut masih ada beberapa langkah yang harus dipenuhi, yaitu :
1.       Terus tambah ilmu.  Ada orang yang telah puas dengan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga dengan arogannya ia tak mau menambah ilmunya.  Seperti seorang ahli ketik yang menggunakan mesin tik.  Dulu ia jagonya menggunakan 10 jarinya.  Ia merasa yang terhebat, karena bisa mengetik dengan cepat dan tanpa salah.  Tetapi dia lupa, mesin tik telah ditinggalkan penggunaannnya oleh banyak kantor pemerintah dan swasta.  Orang sudah beralih bekerja dengan menggunakan komputer, laptop, tablet atau smartphone, yang walaupun masih menggunakan jari, tetapi komputer, laptop, tablet atau smarphone bukan mesin tik, didalamnya ada seperangkat hardware dan software yang teknologinya terus berubah dan makin canggih makin ajaib, bahkan dalam bentuk yang makin simple.  Karena itu, untuk jadi sukses harus ikhlas, rela 100 % untuk belajar dan menambah ilmu

2.       Bangun Usaha sendiri.  Sukses karena warisan bukanlah sebuah  sukses.  Walau tak dilarang.  Orang sukses adalah orang yang membangun usaha sendiri.  Berusaha mandiri.  Merasakan pahit manis sebuah proses, baik gagal apalagi sukses.  Mereka yang sukses membangun usaha sendiri adalah orang-orang sukses menjalani hidupnya, sukses mentranformasikan dirinya dari biasa menjadi manusia sukses.

3.       Bangun komunikasi.  Menjadi figur Sukses tak bisa diraih dengan sikap super egois.  Dimanapun dan sampai kapanpun orang sukses diawali oleh membangun komunikasi  yang  baik dengan siapapun.  Karena kesuksesan seseorang adalah hasil sumbangan  dan ada peran orang lain.  Tak ada orang sukses tanpa ada orang lain.  Penyanyi hebat lahir karena ada pengakuan dari orang-orang yang menyenangi  suaranya.  Tetapi dia tak akan jadi penyanyi hebat kalau hanya menyanyi sendiri dan didengarkan oleh dirinya sendiri.

4.       Orang yang membuat kita jadi manusia sukses adalah orang-orang terdekat kita, entah itu orangtua, saudara kandung, saudara jauh, teman, tetangga atau  karyawan dan konsumen kita.  Karena itu, mengucapkan terima kasih kepada mereka ,  membuat kita akan jauh lebih sukses.  Merekalah perintis-perintis  yang menanamkan benih-benih sukses kepada diri kita.  Tanpa mereka akan jauh lebih sulit bagi kita untuk jadi manusia sukses

5.       Transfaransi keuangan,  Ketika kita telah mencapai jauh jadi orang sukses, transfaransi keuangan akan sangat penting untuk membangun dukungan dan loyalitas.  Mereka tak akan meminta semua uang kita. Tetapi, transfaransi keuangan jauh lebih menentramkan batin mereka.  Sehingga, mereka melihat masa depan mereka tetap bersama anda.  Sangat mengerikan ketika orang sekeliling kita, menganggap diri kita, tak ada dalam masa depan mereka yang cemerlang. Namun, memberi bonus kepada mereka yang telah membantu mengangkat kita jadi orang sukses jauh lebih mulia lagi.  Dan jadilah kita orang mulia lagi sukses.

6.       Gunakan profesional muda.  Siapapun akan mengalami masa tua.  Tidak dilarang merasa awet muda.  Tetapi, usia tak bisa dilawan.  Namun, kesuksesan bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.  Tentu saja menggunakan darah muda, profesional muda, akan membuat anda jauh lebih dimudahkan.  Mereka butuh kepercayaan untuk mengembangkan kesuksesannya bersama bimbingan kita.  Bila mereka menjadi sukses, tentu kita akan jauh lebih muda lagi. Jauh lebih sukses lagi.

7.       Kaderisasi dan beri kepercayaan.  Kaum profesional muda tidaklah sebuah produk jadi.  Mereka bahan mentah berkualitas tinggi, yang tinggal dipoles dan diberi arahan serta kepercayaan akan mengkilap seperti berlian dan permata.  Karena itu, membangun banyak kader sukses akan membuat kita menjadi lebih sukses.

8.       Susun strategi sesuai perubahan zaman dan tren.  Generasi muda, profesional muda perlu diajak bicara baik sebagai kebutuhan untuk mereka maupun untuk mencari masukan agar pas sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat atau pasar  sesuai perubahan zaman dan tren yang berkembang.  Mereka anak zamannya.  Mereka inti perubahan sendiri.   Mereka perlu diajak untuk mengatur strategi dan diajarkan bagaimana memainkan strategi tersebut dengan benar dan meraihkesuksesan.


Selasa, 10 November 2015

GLOBAL LEADERSHIP : KRITIK PEDAS ASIN MANIS

KRITIK PEDAS ASIN MANIS

Sifat manusia berbeda-beda.  Ada yang kalem, pendiam, blak-blakan, mudah berterusterang, malu-malu tak peduli.  Ketika datang sesuatu yang mengusik hatinya, kritik pedas, si pendiam akan diam, yang kalem menunggu moment, tapi yang blak-blakan akan mengatakan apa adanya, pahit manis disampaikan, marah ga marah yang mendengar masa bodoh, yang penting apa yang mengganjal sudah disampaikan, perasaan dirinya lega. Perasaan orang lain ? emangnya gua ikirin, begitu pikirnya.
Dalam kenyataan, ada manusia yang tak peduli dengan kritik, apapun yang dikatakan orang, baik atau buruk, baginya, jalan dan apa yang dilakukannya yang terbaik.  Kritik orang lain hanya masuk kuping kiri lalu keluar lagi lewat kuping kanan, gak nempel , gak ngaruh, dalam pemikiran otaknya.  Dalam bahasa kasarnya, emang gua pikirin.
Tetapi, ada orang sangat memperhatikan kritik pedas dari orang lain kepadanya, kepikiran siang malam, sangat mengganjal, susah dilupakan, tidak dipikirkan tetap menyengat diotak dan hati, dipikirkan kadang hanya masalah kecil saja,bahkan emosi jadi tinggi, gara-gara terpenjara kritik orang lain kepadanya.

Kamis, 05 November 2015

Global leadership: IKHLAS SEBAGAI MODAL SOSIAL

IKHLAS SEBAGAI MODAL SOSIAL

Riset dan penemuan baru terus bermunculan.  Perubahan peradaban terus terjadi.  Persaingan makin ketat.  Hidup makin sulit . Hidup seseorang  dikejar-kejar ketakutan.  Ketakutan terhadap target kerja.  Ketakutan terhadap deadline kerja. Ketakutan kehilangan penghasilan.  Ketakutan dikucilkan saudara, masyarakat dan lainnya.  Stress berat menyergap.  Napas seolah kian sulit. Dunia seakan mencengkeram erat.  Kematian membayangi kehidupannya.
Maka Orang-orang bijak selalu menekankan kata-kata ikhlas dalam memberikan masukan kepada siapapun yang mengeluhkan hidup dan pekerjaannya.  Sikap ikhlas menjadi kunci untuk menerima suatu keadaan dengan lapang dada.  Dengan pikiran yang sadar dan hati yang menerima segala ketentuan yang sudah ditakdirkan.
Kata ikhlas , dalam agama, memiliki arti yang luas dan konteks yang luas. Secara bahasa, ikhlas diartikan mengosongkan sesuatu dan membersihkannya; sesuatu yang murni; memurnikan pengabdian hanya kepada Allah swt; bekerja hanya untuk mendapat ridho dari Allah swt.
Sikap ikhlas harus dimiliki semua manusia.  Sikap ini bagian dari standar tinggi keluhuran budi manusia.  Ia sejajar dengan sikap sabar, sejajar dengan sikap tawakkal.  Karena sikap ikhlas sebuah  standar tinggi maka ia menjadi dasar pembentuk kemulian manusia baik dalam pandangan Allah swt seagai pencipta maupun dalam pandangan manusia yang melihat dan menyaksikan pancaran cahaya dari sikap ikhlas yang dilakukan seseorang.
Akan menjadi pemandangan yang indah ketika para pemimpin dengan ikhlas memimpin orang-orang dan lembaga-lembaga yang dipimpinnya dan sangat menyejukkan mata hati dan mata penglihatan kita ketika orang-orang ikhlas dipimpin pemimpin yang ikhlas memimpin dan bekerja sebagai pemimpin masyarakat.
Para pemimpin denga hati yang ikhlas menetapkan visi, misi, strategi manajemen dan teknis manajemen serta memberi pengarahan untuk mencapai target kerja yang ditetapkan  dan para bawahan akan ikhlas mendengar setiap pengarahan dan instruksi pimpinan dan dengan ikhlas hati memberi masukan penting , yang mengefektikan dan mengefisienkan pekerjaan mereka, serta dengan ikhlas bekerja dibidang yang menjadi tanggungjawabnya.  Ia ikhlas bekerja karena baginya ia beribadah kepada Allah swt melalui apa yang bisa ia kerjakan dalam rantai produksi lembaga tempat ia bekerja.  Ia kan bekerja tanpa beban dan hati dongkol.  Ia bekerja tidak dengan hati yang curiga.  Ia bekerja dengan penuh kepercayaan diri, bahwa Tuhan melalui para pemimpinnya, dibantu teman-temannya memberikan jalan kepadanya beribadah diluar ibadah resmi yang wajib .
Bekerja dengan ikhlas sangat sulit.  Bersikap ikhlas sebuah kesulitan tinggi . apalagi dalam kehidupan sosial.  Tidak semua hidup dengan standar hati spiritual tinggi.  Banyak godaan yang membuatnya jauh dari standar tinggi hati penuh spiritualitas. Banyak tantangan yang harus disingkirkan, untuk mencapai tahap ikhlas.
Secara spirutualitas, sikap “Ria” Ujub” ( sombong; merasa lebih dari manusia lain) merupakan penghalang terbesar adanya sikap ikhlas dalam hati seseorang.  Sangat sulit, karena ada dalam bisikan ke qolbu dan alam berfikir kita.
Setiap manusia akan merasakan sebuah pertarungan dahsyat antara keingin untuk ikhlas dengan sikap “ ria, ujub” dalam batin seseorang.
Karena  itu, sikap ikhlas merupakan modal sosial yang sangat berharga yang harus dimiliki siapapun, termasuk para pemimpin dan diri kita sendiri, karena diri kita adalah  pemimpin  untuk diri  sendiri.

Sumber :

1.       Mukhlis M Hanafi. Spriritualitas dan akhlak. Jakarta : Aku bisa, 2012

Selasa, 20 Oktober 2015

Global Leadership : Membangun Reputasi !

Membangun reputasi diri

Reputasi hebat ? wow , sebuah prestasi hebat. Prestasi yang diakui kawan dan lawan , atasan maupun bawahan, dihargai siapapun yang mengenalnya, dan berdampak besar pada pemilik reputasi hebat. 
Jabatan prestisius, pendapatan  besar, bonus besar, dan yang lebih besar serta tak ternilai, penghargaan dan pengakuan serta rasa hormat dari siapapun.

Siapa saja yang memiliki reputasi hebat.  Mahatma Gandhi menjadi pemimpin India dan dunia dengan pengorbanan luar biasa. Nelson Mandela harus mendekam lama dipenjara, Thomas Alfa Edison melalui masa sulit luar biasa.  Steve Job berjuang sambil melawan penyakitnya dan banyak contoh lainnya.
Reputasi bisa dimiliki siapapun.  Tua maupun muda, karyawan atau pimpinan, rakyat atau pejabat, perempuan atau lelaki.  Semua bisa memiliki reputasi.

Selasa, 22 September 2015

global leadership: Di Cari Pegawai Produktif

Di- cari-Pegawai -Produktif ?

Seorang pegawai akan terlihat sama bila mereka menggunakan seragam yang sama.  Tetapi satu dengan lainnya jelas berbeda. Mereka berbeda bentuk postur tubuh.  Mereka berbeda tinggi, berat badan, warna kulit, hobi dll.  Mereka juga berbeda karakter, watak dan kepribadiannya.  Akumulasi dari semua sifat mereka membentuk ciri khas khusus dalam kinerjanya.
Bagi sebuah perusahaan atau lembaga, produktivitas seorang pegawai menjadi sangat penting.  Produktivitas menunjukkan kinerja.  Kinerja menunjukkan loyalitas  dan sumbangan dia terhadap kemajuan lembaga dimana dia kerja. Kinerja baik berarti sumbangannya sangat penting, sebaliknya bila kinerjanya buruk berarti sumbangannya sangat kurang bagi kemajuan perusahaan atau lembaganya .
Perusahaan atau lembaga-lembaga yang sedang berkembang tentu sangat ingin memiliki pegawai dengan kinerja baik, apalagi diatas rata-rata.  Perusahaan atau lembaga membutuhkan orang-orang yang setia dan sangat cinta terhadap keberhasilan atau kualitas kerjanya.
Karena itu penting untuk mengetahui ciri-ciri pegawai yang cerdas , yaitu :
1.       Memiliki rasa tanggungjawab : pegawai yang baik adalah pegawai yang sangat bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya.  Ia merasa, tanggungjawab yang diberikan kepadanya adalah bentuk penghargaan terhadap dirinya.  Ia merasa eksistensinya diakui. Kompetensinya   dihargai dan ia akan menjaga penghargaan itu dengan menunjukkan produktivitas tinggi.
2.       Sangat mencintai pekerjaannya : pegawai produktif memiliki kompetensi. Dengan kompetensinya ia merasa dan berfikir dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.  Karena itu ia mencintai pekerjaannya.
3.       Cerdas dan dapat belajar dengan cepat : Pekerjaan tidak mudah untuk dikerjakan.  Banyak jenis pekerjaan yang sangat memberatkan dan menguras energi dan pikirannya.  Tetapi, bagi pegawai yang baik, kesulitan merupakan tantangan.  Ia menghadapi masalah dan menyelesaikannya.  Tetapi ia juga akan mempelajari masalah terlebih dahulu dan belajar menguasai secepatnya . Makin berat masalah makin menantang untuk dipelajari dan diselesaikan.
4.       Sangat menguasai pekerjaannya : Kemauan keras untuk belajar dan keuletan dalam melakukan pekerjaan membuat ia menguasai item- item pekerjaan yang harus dilakukannya.
5.       Sangat kreatif dan banyak inovasi : beban pekerjaan yang banyak dipelajari dengan berbagai cara untuk memudahkan penyelesaian pekerjaannnya.  Ia kreatif mencari metode yang pas untuk menyelesaikan pekerjaannya.
6.       Selalu meningkatkan diri : pegawai yang produktif adalah pegawai yang tak henti bertanya untuk membuat dirinya memiliki nilai tambah.  Ia berusaha untuk membuat dirinya berkualitas. Belajar dan terus belajar adalah cara dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
7.       Tindakannya konstruktif : pegawai produktif bukanlah pegawai culas yang mudah mengeluh, mudah frustasi dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dekonstruktif. Ia akan melakukan langkah-langkah yang konstruktif. Ia berusaha hadir sebagai pembaharu.
8.       Mempunyai pandangan kedepan : pegawai produktif melihat perusahaan atau lembaga tempat  dia bekerja seperti melihat dirinya.  Masa depan lembaga dimana dia bekerja dianggap sama dengan masa depan dirinya.  Gagal atau berhasil akan menentukan nasibnya dimasa depan.
9.       Dapat beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah dan penuh tantangan
10.   Mempunyai konstribusi yang positif bagi lingkungannya : pekerja produktif akan selalu membantu rekan kerjanya.  Bantuan dianggapnya sebagi sesuatu yang harus dia lakukan , suatu kebaikan yang akan melahirkan kebaikan ganda.

11.   Mempunyai kekuatan untuk  mewujudkan potensinya : pegawai yang produktif memandang dirinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.  Ia akan meminimalisirkan kekurangannya dengan selalu meng upgrade ilmu dan keterampilannya dan akan memberikan kelebihannya untuk membuat orang-orang disekitarnya memiliki kelebihan juga.  Ia berusaha menjadi rahmatan lil alamin.

Kamis, 17 September 2015

Global leadership : Perilaku Pemimpin

Menjadi pemimpin sebenarnya sangat berat.  Ada banyak beban yang harus diembannya. Tak sekedar mencari profit atau membuat organisasinya berkembang pesat hingga berkualitas global, tetapi lebih kepada bagaimana ia menghadirkan dirinya sebagai seorang pemimpin.
Didunia ini banyak orang yang telah menduduki jabatan tinggi diberbagai lembaga baik negeri maupun swasta.  ia dilabeli sebagai pemimpin.  Ia dijuluki " Pak" Bapak," Bos "Pertanyaannya apakah ia sungguh telah hadir sebagai pemimpin yang diharapkan dan tertanam dalam hati dan pikiran orang-orang yang dipimpinnya. Apakah ia telah betul-betul membawa perubahan yang diharapkan oleh orang-orang yang dipimpinnya.  Apakah ia telah membuat orang-orang yang dipimpinnya bahagia dan merasa senang serta penuh motivasi karena dipimpin oleh orang yang tepat ?
Ketika Nabi Muhammad pulang dari medan perang dan mengatakan bahwa kita baru pulang dari perang kecil dan perang yang besar itu menahan hawa nafsu kita sendiri, bukan hanya para sahabat yang termenung memikirkan kata-kata Nabi Muhammad saw, maka kitapun dizaman modern harus bertul-betul merenungi makna kata tersebut.

Rabu, 09 September 2015

GLOBAL LEADERSHIP: SPIRITUALITAS SEORANG PEMIMPIN

Spiritualitas atau semangat keagamaan, yaitu semangat hidup dalam bekerja, bermasyarakat, bernegara yang didasari kualitas keimanan, kualitas kejiwaan, kualitas kecerdasan yang didasari nilai-nilai yang bersumber dari wahyu Allah swt. Sebuah kualitas batin manusia yang taqwa kepada Sang Maha Pencipta yang berproyeksi kedalam berbagai langkah dalam kehidupannya.  Sebuah sikap yang menjauhkan dirinya dari berbagai bentuk ketidakwajaran berfikir, bersikap dan berbuat didalam masyarakat, didalam berbangsa, didalam bernegara, yang dampaknya desktruktif bagi manusia dan alam semesta.

Perubahan-perubahan sejarah yang dipicu kemampuan berfikir manusia sebagai reaksinya terhadap hukum sosial dan hukum alam sehingga terjadi  perubahan-perubahan sosial, perubahan-perubahan struktur sosial serta teknologi yang menciptakan siklus perubahan sejarah yang maha besar terhadap peradaban manusia.  Berbagai perubahan tersebut menuntut setiap individu untuk punya kualitas tidak saja emosional dan intelektual tetapi juga kualitas spiritual .

Senin, 29 Juni 2015

Pelatihan dan Pengembangan SDM

Pelatihan dan Pengembangan SDM
Pelatihan focus pada penguasaan pekerjaan-pekerjaan teknis hingga satu bidang kerja dikuasai yang ditandai menguasai standar operasional prosedur dan pemecahan masalahnya.
Sementara pengembangan SDM focus pada peningkatan kualitas dan kapasitas diri, sehingga hubungan antara individu dengan organiasasi menjadi serasi, saling mengisi dan saling membesarkan.  Perusahaan besar karena SDM membesarkannya sebaliknya SDM dibesarkan oleh perusahaan sehingga memiliki high skill atau sangat professional dan kompetitif.

Jumat, 26 Juni 2015

Global leadership: Pengembangan SDM

Pengembangan SDM

Pesatnya perubahan global telah menimbulkan gelombang perubahan yang tiada henti dan menimbulkan disintegrasi, ketidakselarasan, ketidakserasian diberbagai bidang yang bila tak diantisipasi berakibat kepada kerugian yang akhirnya membangkrutkan suatu perusahaan.

Pesatnya perubahan global tak lepas dari upaya-upaya dari berbagai perusahaan dan negara melakukan riset-riset produk untuk membuat mereka menjadi  trendsetter sekaligus memimpin pasar global.

Global leadership : Perbudakan modern

Perbudakan Modern

Bila berabad silam perbudakan diciptakan oleh kekalahan dimedan perang, dimana pihak yang kalah bila tertangkap dijadikan budak. Mereka harus bekerja siang malam melayani pihak pemenang.  Tenaga dan pemikiran mereka dieksploitasi.  Otak mereka dicuci untuk menerima nasib sebagai budak yang harus melayani dengan imbalan dibiarkan hidup dan diberi makan sekedarnya.
Di era kolonilisme dan imperialisme kuno, bangsa-bangsa Eropa yang merasa beradab, berbudaya tinggi dan akan memperadabkan bangsa-bangsa Asia Afrika mengangkut manusia-manusia Afrika dan Asia, melalui perjalanan panjang menyeberangi lautan, membawa mereka keberbagai belahan dunia lain dan memperkerjakan mereka sebagai budak perahan untuk menghidupkan perkebunan dan industri pendukungnya, padahal setiap minggu,mereka selalu belajar tentang cinta kasih terhadap sesama manusia.  Memperadabkan manusia tetapi menyiksa habis-habisan sisi kemanusiaannya.
 Di era revolusi Industri, perbudakan diciptakan oleh sistem yang pro kaum borjuis dan disisi lain melalui sistem pula kaum proletar dimiskinkan melalui sistem penggajian. Tidak hanya pekerja laki-laki dewasa, tetapi juga perempuan dewasa, bahkan anak-anak.

Senin, 22 Juni 2015

Global leadership : Kecerdasan Manusia

KECERDASAN MANUSIA
Ada beberapa kecerdasan manusia menurut para ahli, yang sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk melihat potensi sumber daya manusia yang ada di perusahaannya,yaitu :
1.    Kecerdasan linguistic. Dalam kehidupan sosial, khususnya dalam dunia pendidikan, kerap ditemui seorang memperlihatkan kecerdasan berfikirnya melaluipenggunaan bahasa yang baik, tepat, santun, jelas, padat, teratur  dan sistematik.  Ia pandai berbicara.  Ketika berbicara logikanya jelas.  Sangat realistic atau sesuai dengan kenyataan.  Membaca dan menulis dengan sama baiknya.  Memiliki kosa kata yang sangat kaya. Daya ingatnya tajam.  Dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lain atau suatu kejadian dengan kejadian lain dengan logika yang jelas. Kemampuan berbahasanya membuat orang terpesona, lebih mudah memahami dan kaya pemikiran.

Jumat, 12 Juni 2015

Global leadership: Jalan sukses !


Siapa yang mau jadi orang gagal didunia, apalagi diakherat ? Pasti semua orang mau sukses bahkan jadi manusia tersukses didunia, manusia langka dilevel atas paling sukses.  Yang  biasanya ditandai dengan prestise tinggi pada jabatan puncak ,penghasilan dan  kekayaan , serta istri cantik yang selebritis atau sosialista.
Banyak orang tua ingin semua anaknya sukses, tidak ingin seorang anaknya jadi manusia gagal, tidak berguna bagi dirinya sendiri, apalagi bagi keluarga dan manusia lain. Berbagai cara dilakukan, dari makanan bergizi, sekolah favorit, les privat, antar jemput dengan kendaraan mewah, serta kalau perlu dikuliahkan di perguruan tinggi favorit luar negeri.

Jumat, 05 Juni 2015

Inovasi Tiada Henti

Teori Bisnis mengharuskan setiap  pebisnis meraih keuntungan, bukan kerugian.  Untung rugi menjadi parameter bisnis berhasil atau gagal yang dijalankan seseorang atau sebuah perusahaan.  Lebih baik untung dari pada rugi.  Boleh rugi dulu asal kemudian untung. Tetapi rugi terus jelas terlarang dan bermasalah.
Untuk bisa untung terus , jelas butuh banyak hal.  Dari visi yang jelas, konsep manajemen yang jelas, strategi manajemen yang jelas, SDM berkualitas, ketepatan dan kecanggihan teknologi yang digunakan, tingkat penghasilan yang jelas hingga budaya kerja yang jelas, dan masih banyak lagi.
Sebuah perusahaan jelas harus berubah, harus terus bertransformasi menyesuaikan diri dengan standar kualitas dan kuantitas  zamannya.  Dan inti dari perubahan yang terus menerus menuju puncak kejayaan adalah inovasi tiada henti.
Inovasi harus menjadi budaya sebuah perusahaan atau lembaga yang ingin maju dan sukses.  Inovasi harus menjadi dasar berfikir orang-orang yang ada didalamnya, terutama mereka yang menduduki jabatan-jabatan strategis, bahkan hingga ke level yang terendah.  Karena inovasi yang sukses mencakup semua unsur dan semua lini yang ada di perusahaan dan lembaga tersebut.
Semua lini organisasi termasuk semua sumber daya manusia disemua level, bahkan teknologi disemua lini juga harus melakukan inovasi untuk membuat efektivitas dan efisiensi tertinggi hingga profit yang di hasilkan mencapai tingkat tertinggi prosentasenya.
Visi, ,misi, strategi manajemen harus ditinjau ulang, disesuaikan dengan perubahan-perubahan masyarakat, negara, dan tren global. Format-format kerja disesuaikan dengan perubahan sasaran demi efektivitas dan efisiensi dan profit yang ingin dikejar.
Teknologi harus disesuaikan dengan teknologi terkini, apalagi bila teknologi lama yang selama ini digunakan menjadi sumber inefisiensi.  Kualitas produk juga harus menjadi dasar perlunya inovasi teknologi.  Bila produk yang dihasilkan kalah kualitas oleh kompetitor yang menggunakan  teknologi terkini, berarti teknologi yang digunakan harus sudah ditinggalkan atau lakukan inovasi pada teknologi yang selama ini digunakan.
Banyak perusahaan mengejar profit tinggi dan puas dengan teknologi yang digunakan.  Ketika zaman tidak berubah, kondisi ini bisa dipertahankan, tetapi era globalisasi mengharuskan semua perusahaan atau lembaga melakukan evaluasi ulang terhadap banyak hal, modal, sdm, termasuk teknologi yang digunakan.  Apakah masih bisa dipertahankan, perlu di upgrade, atau diganti dengan teknologi terkini.
Banyak perusahaan malas melakukan inovasi, baik karena alasan puas dengan kondisi yang ada, ragu dengan kualitas sumber daya manusianya atau teknologi yang diinginkan belum terjangkau.
Banyak perusahaan yang meragukan kualitas para pegawainya melakukan inovasi dan banyak pegawai malas melakukan  inovasi.  Perusahaan beralasan sdmnya rendah, sebaliknya para pegawai malas karena imbalannya apa untuk mereka.  Buat apa melakukan inovasi kalau yang untung pemilik perusahaan sementara di gaji dengan standar umr. Buat apa pegawai memeras otaknya menemukan inovasi ditempat kerjanya kalau yang punya nama dan gaji tambah besar bukan dirinya, tetapi para pimpinan perusahaannya. Dalam konteks demikian inovasi akan mandeg.
Inovasi harus dilakukan untuk menguntungkan para pelakunya baik jangka pendek, menengah maupun untuk jangka panjang.  Menguntungkan dalam pengertian ada peningkatan wawasan dan kemampuan teknis pada Sumber daya manusianya; menguntungkan karena memiliki kultur dan semangat baru, juga menguntungkan secara finansial . Menguntungkan karena memberi manfaat pada banyak orang.

Sumber :  Majalah Swa edisi 06. April 2015.

Hasan Al Banna

Selasa, 05 Mei 2015

Sifat Buruk Pemimpin

Menduduki jabatan pemimpin memang prestisius, membanggakan  dan mengangkat status sosial kelevel lebih tinggi. Tetapi, status sosial yang tinggi dapat berubah menjadi malapetaka dan hina ketika tidak didukung oleh sifat kepribadian yang tidak berkualitas tinggi.
Beberapa sifat yang bernilai merendahkan seorang pemimpin adalah :
1. Senang bermusuhan.  Status sosial tinggi memang kerap membuat seseorang merasa diatas angin dan memandang rendah orang lain, terutama orang-orang yang dibawah kepemimpinannya.  Sehingga ketika ia mendapat jabatan ia menjadi menjadi orang yang aji mumpung dan menggunakan jabatan dan wewenang yang dimilikinya untuk membalas dendam keorang-orang yang dianggap berseberangan dengannya, atau dianggap menghalangi ambisi kepemimpinan.  Sehingga, ia memancing permusuhan dan berusaha menjatuhkan musuh-musuhnya.

Senin, 20 April 2015

Wibawa seorang pemimpin




Wibawa seorang pemimpin

Suatu hari,  seorang pemimpin menjadi pembicara dalam sebuah rapat.  Setelah dipersilahkan moderator, pemimpin itupun berbicara, gaya bicaranya sangat cepat, nyaris tanpa titik koma, intonasi terasa datar, informasi yang disampaikan biasa saja.  Yang memperhatikan hanya barisan depan , itupun seringkali berbisik ke sebelahnya.  Barisan kedua dan seterusnya asyik dengan pembicaraan masing-masing, bahkan ada yang keluar ruangan, mereka ngobrol sambil merokok diluar.

Setelah sang pemimpin selesai yang ditandai dengan jawaban salam barisan bagian depan.  Barulah orang-orang baris kedua hingga kebelakang bertanya, apa tadi yang dibicarakan, ada infromasi apa, mereka saling bertanya dan mereka saling menggelengkan kepala.

Selasa, 31 Maret 2015

Pemimpin Reaktif dan Pemimpin Proaktif

Learning leadership :
Seseorang walaupun ia menduduki jabatan puncak disebuah lembaga atau perusahaan, tetaplah
ia seorang manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan, yang memiliki sifat-sifat manusia pada umumnya. Sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin tidak lepas dari latar belakang kehidupannya,
pendidikan, dengan siapa bergaul dan yang lebih utama lagi sosialisasi nilai – norma serta keterampilan yang pertama kali diterimanya.
Karena itu, kita kerap dipertemuman dengan cerita para pemimpin dikalangan orang-orang
yang dipimpinnya, baik mengenai kelebihan maupun kekurangannya.  Bahkan kekurangan seorang pemimpin lebih seru untuk dibicarakan dari kelebihannya dalam memimpin. Dari sekian banyak sifat, maka pemimpin dengan sifat reaktif dan pemimpin proaktif  menjadi pokok pembicaraan , untuk kita kaji ciri-cirinya, sehingga, kita bisa belajar , dimana titik lemah dan titik kelebihan dari sifat pemimpin reaktif dengan sifat pemimpin proaktif.

Minggu, 29 Maret 2015

BAWAHAN SEBAGAI ASSET PERUSAHAAN

Entri

Dalam sebuah perusahaan memiliki  struktur organisasi yang mencerminkan pembagian wewenang, tanggungjawab  dan  beban pekerjaan, yang  dimiliki oleh setiap individu yang ada diperusahaan tersebut.  Dari jabatan, tanggungjawab dan beban pekerjaan terendah ( low skill ) hingga ke jabatan puncak.  Keberadaannya peran setiap orang  tercermin dari posisinya  di struktur  organisasi yang ada diperushaan atau lembaga tempat ia bekerja.
 Dari struktur organisasi, setiap orang memiliki wewenang, tanggungjawab dan beban pekerjaan, yang menjadi melekat kedalam dirinya.  Status sosial, prestise, kesejahteraan tercermin juga pada struktur organisasi perusahaannya. Karena itu, setiap orang menjadi sangat berarti bagi yang lainnya yang ada di perusahaan atau lembaga tersebut.  Bahkan, ketika produk yang dihasilkannya menentukan dan dibutuhkan orang banyak, maka, keberartiannya menjadi makin besar.

Kamis, 26 Maret 2015

Soft Power of Leader


Soft Power of a leader
A leader must be prepared in the puja, but also must be ready in invective. There have been many leaders who became the talk, condemned, despised, ignored by people - people they lead. In front of them look very respectful towards their leaders, they speak sweetly, as if there is no problem, if all goes normally. However, behind all that, she became a trending topic material exclamation subordinates.

If a leader was the topic of his subordinates, not only subordinates bad, ethical or other less understood, however, must also ask what is lacking in self superiors. Because, there may be the talk if there is no problem.

If the subordinates talk about leaders, there could be a weakness, can be in the form of harsh words of a leader, the concept of thinking that are less realistic, too selfish, arrogant, do not understand the strategy of how to raise his institution, does not have the leadership, or sexual harassment against subordinates etc.

Senin, 23 Maret 2015

Prophetic mission leader

Entri

Prophetic mission leader

Being a leader is wanted by many people, especially leaders who manage the business dimancanagera with billions of dollars of assets. Prestigious position and income, equipped with luxury cars, luxury apartments, vacation into a wah and all the other advantages. However, many people do not know, how much weight should be on the responsibility of the leader.

A leader are responsible for the progress of the institution or the company he leads.
Perfection organization, personal keterlatihan people they lead, the benefits the company or institution led, value added or Integration institution he leads the country etc, all in the palm of responsibility.

Senin, 16 Maret 2015

Travail d'équipe pour un rôle de chef de file

Travail d'équipe pour un rôle de chef de file

Un leader doit être visionnaire, capable d'assigner des missions ditargetkannya, a la gestion et la stratégie conceptuelle. Toutefois, une entreprise ou une institution non seulement nécessite vision, la mission et la stratégie de la direction d'un chef d'entreprise. L'entreprise et le leader prend le travail d'équipe pour réaliser la vision, la mission et concepts de gestion qu'il veut.

Un leader est une entreprise pilote ou un pilote. Il déterminante décision, avant ou en arrière en fonction de la décision. Il a établi le rythme des progrès de la société. Vous aimeriez rapide ou lent, comme un gros bénéfice ou un petit bénéfice, le tout sur les épaules d'un leader.

Mais, peu importe combien un leader, il ne pouvait penser, les stratégies de conception, et la verser dans la stratégie d'entreprise. Mais, ne est pas celui qui travaillent dur dans le domaine. Il a besoin de l'aide des autres, à faire techniquement une série de mesures dans le domaine de sorte que la vision, la mission et la stratégie va en fonction de qui ont rédigé,

Teamwork for a leaders role

Teamwork For a leader role

A leader must be visionary, able to assign missions ditargetkannya, has conceptual management and strategy. However, a company or an institution not only requires vision, mission and strategy of the management of a corporate leader. The company and the leader takes teamwork to realize the vision, mission, and managerial concepts he wants.

A leader is a pilot or driver company. He determinant decision, forward or backward depending on the decision. He set the rhythm of the company's progress. Want to move fast or slow, like a big profit or a small profit, all on the shoulders of a leader.

But, no matter how great a leader, he could only think, design strategies, and pour it into the corporate strategy. But, is not he who work hard in the field. He needs the help of others, to do technically a variety of measures in the field so that the vision, mission and strategy goes according to which have drafted,

Sabtu, 14 Maret 2015

Biografi Jendral Soedirman

Entri

Panglima Besar Jendral Soedirman adalah sosok militer paling dikagumi dalam sejarah militer Indonesia. Tidak saja insting miuliternya yang kuat, tetapi, strategi perangnya jitu dan dialah arsitek perang gabungan yang melibatkan semua unsure pasukan Indonesia didalam perang merebut ibukota Yogyakarta dan dalam ambarawa, menghadapi pasukan Inggris yang sangat kuat. Lahir 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa tengah dari ibu bernama Siyem dan ayah Karsid Kartowirodji seorang pekerja pabrik gula. Ia anak angkat asisten wedana Rembang, Raden Tjokrosoenaryo, yang juga saudara dari ibunya. Pendidikannya diawali di Sekolah Taman siswa, dilanjutkan ke sekolah guru ( HIK ) Muhammadiyah dan selama di sekolah ia aktif sebagai Pramuka. Ketika Jepang masuk dan membuka peluang pemuda Indonesia menjadi Pasukan Pembela Tanah Air, Soedirman muda ikut mendaftarkan diri menjadi anggota Peta.


 Kecerdasannya membuat ia dengan mudah menyerapkan ilmu perang dan strategi perang , dan teknis pertempuran yang diajarkan tentara Jepang serta adaptasinya sesuai kondisi alam Indonesia.

Senin, 09 Maret 2015

Succer faktors of a leader


Success factors of a leader A leader can be successful due to several factors, both internal as well as external factors such as: 1. He has a clear vision of what the future should look like his institution. He gave a clear description of the desired future conditions as well as what the culture, the super structure and infrastructure 2. Vision nice if only in the mind of the leader will not be realized. Therefore, the socialization of vision is very important, so that those who lead will have some idea what they do fit their roles and responsibilities. 3. Vision nice and well socialized, yet give a more detailed description, therefore, a leader must make it into missions companies or institutions they lead. Thus, the target is clear, the way the process becomes clearer, the construction of the connection system also becomes very clear.


Kamis, 05 Maret 2015

They are the best CEO !!!


They are the best CEO !!! The best CEOs not without reason. They were selected because of the quality. They were selected as recognized both by friends, people he leads, as well as by the shareholders and other stakeholders. They succeed and excel. There are factors that differentiate and at the level of their seats the highest, namely: 1. Has a prominent breakthroughs when the lead agency or the company he leads. They lifted the company to the brink of ruin, bankruptcy become top companies, blue chip, which is hunted by investors. They made a breakthrough that makes consumers happy, loyal and more efficient. For their shareholders happy as a profit or a large capital gain. 2. He is the man managed to improve the performance of the company. He can give strength to all figures and existing roles instituted or company, so with all the power they willingly work as closely as possible, and show the best performance for the company. 3. Companies that leads able to contribute significantly to the economic development of the country. Either in the form of business profits, employment and the formation of qualified human resources globally. 4.Dia is a figure who designed the austerity measures, effectiveness, productivity, and increase the competitiveness of companies both national and global level. 5. The company he leads has always been and continues to strive to build and pass on good practices good corporate governance 6.He is the desired figure of employees to continue to lead, he also figures required shareholder, owner of the company, the government and even the public at large. They are the best CEO

Selasa, 03 Maret 2015

Want in pursuing high salary ??


In pursuing a high salary? who did not want to. Sense of healthy people will seek higher salaries would be pursued. Of the pursuit of high salaries, ga to the point. Certainly hurt. Not to high blood lurk. High salary desired by many people. Pictured beautiful, happy, happiness and a long list of other participating accompaniment. Dizaman now, high salaries are no longer imaginary, many who have felt and proved. Of several millions, tens of millions to hundreds of millions, plus a high office, bonuses and amenities of home, automobile, technology facilities, holiday allowances and even the company's stock. High salaries could owned by anyone, but, there is a standard of competence possessed by the high-paying, let alone pursued high salary. Many companies are looking for people with the high quality and able to meet the high salaries demanded. In fact, many companies who hijack other company personnel to meet their needs. Then what is competence? there are several factors, such as outlined below, namely: First: the passion in the work, both strong character and attitude, Third: have a track record in terms of its contribution to the first he worked, Fourth: intelligence in bringing new companies kelevel highest and left the company to competitors who are generally measured from market share to profit performance, fifth: the courage to face new challenges with all the risks. Being a leader is not a lot of delicious. He should be facing opposition, sometimes from their own colleagues, not the employee, person or party aggrieved by the style of leadership, management pattern, cultur desired work etc. Sixth: have extensive networking, making it easy to mobilize all potential network to expand his company. Finally: the ability to lobby. Lobbying partners, officials, shareholders, and other stakeholders. This capability is needed to launch a wide range of projects and the target company. Want in pursuing high salary ??? Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pa

Nature leader fail


Nature leaders fail Many people aspire to become leaders. Various methods are used to being a leader. Of the test honestly to the cheating. From the hard work professionally to always licked on. Size leaders who are successful and who failed leaders, not just visible from the trail of his work, but also can be seen on the personal traits everyday. The subordinate of the leader can clearly give an objective assessment of what kind of quality leaders in institutions or his company. There are many properties that reflect the leaders failed: 1. Arrogant, these properties are not well-liked by his subordinates. The subordinates are generally reluctant to support the arrogant leader. They work half-heartedly and will not be willing to sacrifice for the arrogant leader. They are afraid, claimed his hard work as a successful leader overbearing, and the other side not appreciate the arrogant leader kerjakerasnya for this. 2. Stubborn, sometimes stubborn nature is required, but, if stubborn forever and do not want to receive input from subordinates, subordinates will then withdrawn slowly, not only feel unappreciated but also wanted to test whether the stubborn leader succeed without the support of people underneath. 3. Picik, insular attitude reflects the selfishness and lack of vision mirror. The subordinate would be difficult to communicate with the provincial leaders, worried all the good ideas and concepts dealt think that is ripe with attitude and way of thinking meanly by his superiors. 4. emotional, irritable attitude gives the distance in communicating with superiors. The subordinate was always haunted by the fear of being scolded by his boss, especially when they make mistakes. The subordinate want a solution to the problems faced in the field. Because, situations that create stress field and made him unable to think jernis, therefore when facing bosses responded with an emotional attitude, not a solution to the problems it faces, the subordinates will feel like you do not have a leader. They like to be left behind in the mud problem. Facing emotional leader who made them did not have a power supply models, their increased stress, stress due to employment problems, emotional stress because of the attitude of nine leaders. 5. No charge. The subordinates more eerie yet have a leader who is not responsible. There is supposed to be the leader of the largest bear the burden of responsibility, not subordinates. But when the boss or leader irresponsible, subordinates will feel burdened beyond the limits of its powers. If there is a problem manager will run from problems, subordinates will become firefighters, even to the accused. 6. Lazy, lazy attitude exists on anyone. But if every day is difficult lazy understood and tolerated. Lazy leaders will know how to delegate work to subordinates. Battered his subordinates will do all the work of lazy boss. More terrifying for subordinates when the leader bonus meberi lazy or unmotivated to promote his career. Lazy leaders will make a motion company or institution he leads will move limped towards regression to finally disappear abandoned bawahanny Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar Global Matikan terjemahan instan

Sifat –sifat para pemimpin gagal


Sifat –sifat para pemimpin gagal Banyak orang berhasrat menjadi pemimpin. Berbagai cara dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin. Dari yang melakukan tes dengan jujur hingga yang curang. Dari dengan kerja keras secara professional hingga selalu menjilat keatasan. Ukuran siapa para pemimpin yang sukses dan siapa pemimpin yang gagal, tidak saja terlihat dari jejak hasil kerjanya, tetapi juga dapat terlihat dari sifat-sifat pribadinya sehari-hari. Para bawahan dari sang pemimpin dapat dengan jelas memberikan penilaian objektif seperti apa kualitas pemimpin yang ada di lembaga atau perusahaanya. Ada banyak sifat yang mencerminkan pemimpin gagal : 1. Sombong, sifat ini sangat tidak disukai oleh para bawahan. Para bawahan umumnya malas untuk mendukung pemimpin yang sombong. Mereka bekerja setengah hati dan tidak akan mau berkorban untuk pemimpin yang sombong. Mereka takut, hasil kerja kerasnya diklaim sebagai sukses pemimpin sombong, dan disisi lain sang pemimpin sombong tak menghargai kerjakerasnya selama ini. 2. Keras kepala, ada kalanya sifat keras kepala dibutuhkan, tetapi, kalau keras kepala selamanya dan tak mau menerima masukan dari bawahan, maka para bawahannya akan mundur pelan-pelan, bukan saja merasa tak dihargai tetapi juga ingin menguji apakah pemimpinnya yang keras kepala itu berhasil tanpa dukungan orang-orang dibawahnya. 3. Picik, sikap picik mencerminkan sikap egois dan cermin orang kurang wawasan. Para bawahan akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan sang pemimpin picik, khawatir segala ide baiknya dan konsep berfikir yang sudah matang ditanggapi dengan sikap dan cara berfikir picik oleh atasannya. 4. Emosional, sikap mudah marah memberi jarak dalam berkomunikasi dengan atasan. Para bawahan selalu dihantui rasa takut dimarahi oleh atasannya, apalagi ketika mereka melakukan kesalahan. Para bawahan ingin solusi atas masalah yang dihadapi dilapangan. Karena, situasi dilapangan yang membuat stress dan membuatnya tak mampu berfikir jernis, karena itu ketika menghadap atasan ditanggapi dengan sikap emosional , bukan solusi atas masalah yang dihadapinya, para bawahan akan merasa seperti tidak memiliki pemimpin. Mereka seperti ditinggalkan dalam kubangan masalah. Menghadap pemimpin yang emosional membuat mereka tidak memiliki sumber kekuatan suri tauladan, meraka menjadi bertambah stressnya, stress karena masalah pekerjaan, stress karena sikap emosional sanga pemimpin. 5. Tidak bertanggung jawab. Para bawahan lebih ngeri lagi memiliki pemimpin yang tidak bertanggungjawab. Seharusnya pemimpinlah yang terdapan dalam menanggung beban tanggungjawab terbesar, bukan bawahan. Tetapi bila atasan atau pemimpinnya tak bertanggungjawab, para bawahan akan merasa dibebani tanggungjawab diluar batas kewenangannya. Bila ada masalah pemimpin akan lari dari masalah, bawahan akan menjadi pemadam kebakaran, bahkan menjadi terdakwa. 6. Malas, sikap malas ada pada siapapun. Tetapi kalau malas setiap hari sulit difahami dan ditoleransi. Pemimpin malas akan pandai mendelegasikan pekerjaan kepada bawahannya. Bawahannya akan babak belur mengerjakan semua pekerjaan dari bos malasnya. Lebih mengerikan lagi bagi bawahan bila sang pemimpin malas meberi bonus atau malas mempromosikan karirnya. Pemimpin malas akan membuat gerak perusahaan atau lembaga yang dipimpinnya akan bergerak tertatih-tatih menuju kemunduran untuk akhirnya hilang ditinggalkan bawahannya.

Sabtu, 28 Februari 2015

Pemimpin Gagal /google3c34ba0c8e620119.html


Pemimpin Gagal Banyak orang berusaha menjadi pemimpin. Terlihat dari banyaknya orang yang mencalonkan diri menjadi calon kepala desa, calon Bupati, calon anggota legislative, calon presiden dll. Setiap peluang dibuka untuk menduduki kursi pemimpin no 1 dan 2 , yang antri banyak. Ini menjadi Indikasi yang berusaha menjadi pemimpin sangat banyak, ditiap daerah dan disepanjang waktu. Disadari atau tidak, menjadi pemimpin berarti harus siap menghadapi berbagai masalah, dari masalah ringan sampai masalah berat. Menjadi pemimpin Negara, dalam berbagai tingkatannya sangat berat. Menjadi pemimpin di perusahaanpun berat. Bahkan, untuk tingkatan rumah tangga saja sangat berat. Berbagai masalah akan segera datang begitu dia menduduki kursi empuk. Dari sebelah kiri, sebelah kanan, dari atas dari bawah, termasuk dari dalam keluarga. Terkadang dating dalam saat yang bersamaan. Banyak masalah-masalah yang tidak terlihat, terpendam, akhirnya terbuka ketika seseorang menjadi seorang pemimpin . Semua masalah harus dicari solusinya. Peran sebagai pemimpin harus membuat analisis penyesaiannya dan membuat keputusan final. Karena ia decision makernya. Tetapi, ketika analisis belum tuntas, desakan begitu kuat , dalam posisi ini, pemimpin mulai lelah, stress mulai menerpa, emosi mulai naik. Pikiran mulai kalut. Kemampuan berfikir Strategi mulai luntur. Banyak lembaga, baik swasta maupun negeri, tidak maju, tidak berkembang tetapi ada dan sangat memprihatinkan. Jam kerja tidak jelas. Masing-masing orang didalam lembaga berjalan sendiri-sendiiri. Situasi demikian menunjukkan pimpinan dilembaga tersebut merupakan pemimpin gagal. Pemimpin gagal adalah pemimpin yang tak bisa memberikan visi yang jelas kepada orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin gagal adalah pemimpin yang tak bisa menetapkan misi yang diembannya ketika berperan sebagai seorang pemimpin. Ketika ia tak bisa menetapkan misi kerjanya berarti ia juga tak memiliki konsep manajerial dan manajemen teknis yang harus dilakukan oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Ketika visi tidak jelas. Misi kerja tidak jelas, konsep manajemen tidak jelas, strategi penerapan manajemen tidak jelas, pemimpin kehilangan kemampuan untuk mengarahkan laju perusahaan, pemerintahan atau lembaga yang dipimpinnya. Pemimpin gagal dalam memberikan pengarahan terhadap apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang dipimpinnya, maka, orang-orang yang dipimpinnya akan bekerja berdasarkan rutinitas yang sangat membosankan. Lama kelamaan produktivitas mereka merosot. Keuntungan dan daya saing merosot tajam, para competitor merajalela menguasai pasar. Perusahaan atau lembaga berada dititik kritis. Sang pemimpin telah menunjukkan dirinya seorang pemimpin gagal . (kunjungi http://SOSIOLOGI CIKAMPEK 2.blogspot.com; http://SEJARAH CIKAMPEK 2.blogspot.com, http://Leadership of history.blogspot.com )

Senin, 23 Februari 2015

Cara-cara sukses seorang CEO/google3c34ba0c8e620119.html


Cara-cara sukses seorang CEO 1. Mengembangkan software user friendly 2. Menumbuhkan sisi komersial dari usaha perusahaan yang dikelolanya 3. Melakukan diferensiasi pelayanan bisnis 4. Meningkatkan market share produk yang dijualnya 5. Meningkatkan infrastruktur penghasil profit perusahaan 6. Meningkatkan jaringan domestik dan internasional 7. Penggunaan hightech diperusahaan yang dipimpinnya 8. Membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan konsumen dan stakeholder lainnya 9. Menumbuhkan komunitas yang mendukung perkembangan dan profit perusahaan 10.Meningkatkan ekspor untuk merebut pasar global 11.Fokus ke layanan purna jual untuk tidak mengecewakan konsumen dan membangun loyalitas konsumen 12.Membangun strategi kemitraan dengan perusahaan lain yang saling menguntungkan 13.Melakukan berbagai terobosan dan variasi promosi 14.Melakukan reposisioning bisnis 15.Mereformasi bisnis kekeluargaan menjadi bisnis profesional 16.Melakukan inovasi produk, inovasi pemasaran, inovasi promosi dan ekspansi distribusi 17.Membangun standar bisnis internasional. Demikian cara-cara sukses seorang CEO (ikuti situs saya yang lain , untuk pelajar : http://SEJARAH CIKAMPEK 2.blogspot.com ; http://SOSIOLOGI CIKAMPEK 2.blogspot.com; untuk umum http://leadership in history.blogspot.com, bila sulit, ke http://sejarah duchie.blogspot.com )

Senin, 16 Februari 2015

STANDAR SUKSES THE BEST CEO


STANDAR SUKSES THE BEST CEO Menjadi seorang CEO memang memberikan prestice tinggi. Tetapi tantangan kerjanya luar biasa. Ada ratusan hingga puluhan ribu orang tergantung keputusannya. Dan ribuannya lagi menggantungkan hidupnya dari keputusan berat seorang CEO. Beban berat seorang CEO, mengharuskan seorang CEO untuk membuktikan kapasitas dan kompetensinya, tidak saja ke internal perusahaannya, tetapi juga harus membuktikan dirinya kepada para competitor dan para CEO lainnya dari berbagai bidang bisnis. Bila kita mengkaji kesuksesan perusahaan-perusahaan papan atas atau yang sedang melesat tinggi, ada standar yang memberi perbedaan dan melesatkan mereka, yaitu 1. Memberikan visi yang jelas kepada orang-orang yang dipimpinya dan para stakeholder lainnya. 2. Misi kerja yang jelas yang bisa dibaca diikuti dan diinovasi oleh orang-orang yang ada dibawah kendalinya 3. Dapat memaparkan konsep manajemennya dengan jelas, sehingga setiap orang dapat mengambil peran yang sesuai wewenang, tanggung jawab dan target kerja yang di embannya. 4. Jago mengevaluasi kondisi lapangan. Ia mau turun kebawah mencari informasi detil yang terjadi dilapangan. Melihat sendiri apa yang terjadi dilapangan akan memberinya perspektif yang jauh lebih luas, kekurangan dan kelebihan system manajeman yang ada diperusahaannya 5. Pandai melakukan revisi manajemen lapangan , membawanya keruang kerja dan menata ulang bagian dari sistemnya yang kurang efisien dan kurang efektif dan kurang optimal. 6. Ia pimpinan. Ia contoh. Ia harus menjadi panutan orang-orang yang dipimpinnya 7. Terbuka terhadap ide baru. Ide-ide perbaikan system banyak terdapat dikepala karyawan yang setiap hari bekerja, para karyawan hapal kekurangan dan kelebihan alat kerja, system kerja, budaya kerja dan kompetensi orang-orang diatasnya. Bertanya kemereka dapat memberi pencerahan kepada seorang CEO. 8. Concern tinggi terhadap teknologi yang menimbulkan efisiensi 9. Pandai menata perusahaan . Sistem bukanlah kitab suci. Sistem dan budaya termasuk teknologi pendukungnya dapat ditata untuk membangun system yang lebih efektif, lebih efisien dan lebih menghasilkan profit. 10. Setiap perusahaan memiliki banyak masalah yang terlihat, tersembunyi atau disembunyikan. CEO terbaik akan mencari masalah-masalah yang ada dilembaga/perusahaan yang pimpinnya, ia memetakan masalahnya dan beresama bawahan atau pihak-pihak terkait mencari solusi pemecahannya. Ia adalah orang terdepan dalam memecahkan masalah perusahaan 11. Pemimpin hebat adalah pimpinan yang menganggap karyawan adalah teman mencari kesejahteraan dan pandai berkomunikasi dengan bawahan, tanpa kehilangan gengsi. 12. Mampu memotivasi karyawan 13. Mampu mengenali karyawan yang memiliki etos kerja tinggi dan memberinya reward yang layak 14. Meningkatkan brand level perusahaan kepuncak tertinggi, meninggalkan competitor. 15. Meningkatkan profit perusahaan beberapa kali lipat.

Sabtu, 14 Februari 2015

The Best CEO/google3c34ba0c8e620119.html


The Best CEO Status sosial tinggi, Jabatan prestisius, gaji besar, dihormati dan disegani berbagai kalangan. Punya kans menjadi mentri atau menjadi konglomerat. Inilah daya tarik seorang the best CEO. Menjadi the best CEO bukan pekerjaan mudah, ia harus bersaing dengan CEO-CEO dari perusahaan lain, baik dari perushaan besar, menengah atau kecil tetapi prestasi bisnis luar biasa. Seorang disebut di the best CEO harus unggul dari para saingan melalui beberapa criteria. Majalah manajemen Swa Sembada menggunakan criteria Fungsi perintis, fungsi penyelaras, fungsi pemberdaya, fungsi panutan, kepercayaan, eksekusi, fungsi kepemimpinan, ideks komitmen karyawan dan motivasi karyawan. Skor indeks tertinggi dari 10 kriteria tersebut menjadi the best CEO menurut majalah yang sangat prestisius dikalangan para eksukutive , majalah manajemen Swasembada . Perkembangan ekonomi Indonesia yang cenderung stabil ditengah gelombang politik pemilu pilpress dan DPR, kondisi ekonomi global yang turun naik, tuntutan buruh yang kian kuat, ditambah krisis politik dibeberapa Negara menjadi penguji kemampuan para CEO diberbagai perusahaan di Indonesia. Kemampuan mendayung perusahaan masing-masing ditengah gelombang konflik memberikan deskripsi kompetensi para CEO – CEO berbagai perusahaan, standar, diatas standar atau luar biasa. Memiliki indeks skor berarti ialah yang the best CEO.

Rabu, 11 Februari 2015

Menjadi CEO terbaik/google3c34ba0c8e620119.html

To be the best Chief Executive Organizations Globalisasi telah melahirkan perusahaan –perusahaan kelas dunia. Perusahaan-perusahaan ini menggurita diberbagai Negara. Mereka lintas batas antar Negara. Mereka dihubungan internet. Membangun jaring-jaring dunia maya. Semua peristiwa dalam proses bisnisnya terprogram, terorganisasi, terdokumentasi dan terawasi , terintegrasi dan dapat menyedot keuntungan jutaan hingga milyaran dollar. Dibalik kemegahan dan kemeriahan bisnis ini, ada sosok Chief executive Organizations. Sang arsitek, pemikir sekaligus excecutor , decion maker, pendesain bangun dan postur bisnis perusahaan multinasional. Dialah sang penentu. Pembalik keadaan dari perusahaan merugi menjadi perusahaan blue chip yang paling dicari investor. Chief Executive Organizations, penentu maju mundur perusahaan. Pemikiran, ide-ide dan konsep manajemen strategis yang dibangunnya memberi arah, memberi warna, menuntun langkah segenap insane yang ada didalam perusahaan yang di pimpinnya dalam setiap perubahan. Menjadi Chief Executive Organization impian banyak orang. Gaji , insentif, tunjangan besar dan fasilitas mewah menjadi bumbu penarik siapapun. Namun, pekerjaan menjadi Chief Executive Organization merupakan pekerjaan berat luar biasa. Nasib ribuan karyawan dan keluarganya ada ditangannya. Gagal , salah, kurang perhitungan akan membuat reputasi perusahaan hancur. Karyawan kena PHK, Keluarga karyawan kena imbasnya. Investor atau pemilik modal rugi. Konsumen ikut dirugikan. Negara kehilangan potensi pajak atau pemasukan. Apapun resikonya, jabatan Chief Executive Organization tetap menjadi incaran banyak orang. Gaji besar, prestise tinggi, fasilitas wah, popularitas, lebih menggoda daripada resiko. Apa yang harus disiapkan seorang calon Chief Executive Organization yang sukses, berikut ini beberapa diantaranya : 1. Kekuatan mental untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan 2. Kemampuan untuk jadi panutan 3. Kemampuan membangun visi dan misi dan strategi bagi perusahaan yang dipimpinnya 4. Kemampuan memilih partner kerja 5. Kemampuan memotivasi orang-orang yang dipimpinnya 6. Kemampuan mentransformasi perusahaan 7. Kemampuan memecahkan masalah dari setiap tantangan internal maupun eksternal 8. Terbuka terhadap berbagai ide yang dating dari siapapun untuk penyempurnaan system yang dikembangkannya 9. Kemampuan membangun dan melakukan regenerasi kepemimpinan Masih banyak kompetensi yang harus dimiliki seorang calon Chief Executive Organization sebelum menduduki jabatan tersebut. Silahkan ikuti terus blog ini, hatur nuhun tos ngunjungan blog ieu.

Selasa, 10 Februari 2015

Agama untuk sang pemimpin

RELIGION FOR A LEADER Hidup sebagai pemimpin sering diimpikan banyak orang. Menjadi pemimpin apakah itu seorang Presiden, seorang Chief executive organizations, seorang Raja, seorang Kaisar atau apapun istilah dan levelnya, dipandang sangat enak, penuh kekuasaan , penuh wewenang, kekayaan melimpah bahkan bisa kencan dengan banyak wanita muda nan cantik, serta dipuja dan puji banyak orang. Kemanapun pergi dihargai banyak orang. Peradaban manusia melahirkan banyak pemimpin , ada yang luar biasa berkuasa seperti Jengis khan, ada yang kejam luar biasa seperti kaisar Romawi Caligula, ada religious luar biasa seperti Nabi Sulaeman, ada yang rakus , yang memiliki kekuasaan yang sangat besar, ada yang memiliki wilayah sangat luas, ada yang memiliki istri banyak. Untuk menjadi pemimpin, berbagai cara dilakukan. Dari membunuh dengan tangan sendiri, menggunakan pembunuh bayaran, menggunakan rekayasa pembunuhan, meminjam kekuatan politik Negara lain, melalui pengadilan, kudeta, hingga melalui pemilihan umum . Berbagai strategi politik dilakukan. Musuh menjadi kawan, kawan menjadi musuh. Orangtua, istri, anak, kakak, adik, kawan kerap menjadi musuh dalam selimut dan penghalang yang kerap harus disingkirkan. Berbagai kerajaan dan Negara tumbuh dan hilang, Penguasa-penguasa baru bermunculan silih berganti diberbagai belahan dunia. Dinamika politik berjalan hokum politik dan hokum alam memainkan perannya. Namun, dalam sejarah, mencari pemimpin ideal harapan masyarakat, harapan rakyat masih sangat sedikit. Yang bermunculan para pemimpin yang lebih berorientasi kepada kepentingan kekuasaan diri dan dinastinya atau kepentingan golongan dan partainya. Dalam konteks demikian, agama menjadi sumber penting untuk mengisi pemikiran lurus sang pemimpin agar lurus dijalan Allah swt. Nilai-norma dan spiritualitas keIllahian dan berbagai dimensi dari proyeksi yang dikandung dari kitab suci dari agama yang dianutnya menjadi pengisi dan penguat batin seorang pemimpin. Nilai norma , logika berfikir dari tiap ayat, menjadi media penajam hati dan pikiran para pemimpin, sehingga membangun kesadaran bahwa kekuasaan bukan warisan tanpa tanggung jawab, kekuasaan bukan dating dengan sendiri tanpa tanggung jawab, kekuasaan hadir dalam dirinya karena takdir dan tugas profetis yang diembannya untuk memberikan pencerahan batin dan pikiran masyarakat. yang dipimpinnya, kekuasaannya untuk tugas membangun kesejahteraan rakyatnya melalui pembangunan system pemerintahan yang menjamin keadilan, kejujuran dan kebenaran. Kekuasaan merupakan anugrah, rahmat dan karunia dari Allah swt. Kekuasaan merupakan cara Allah swt memuliakan seorang manusia. Karena itu, kepemimpinan seorang pemimpin harus paripurna untuk rakyat yang dipimpinnya. Disisi lain, seorang pemimpin juga harus menjadi seorang al insane al kamil (manusia sempurna ) dihadapan Allah swt. Dalam konteks sejarah, kekuasaan yang dating dan pergi menjadi suatu keharusan sejarah, karena, Allah swt mengangkat derajat seseorang tetapi juga Allah swt dapat mencabut kekuasaan seseorang bila kepemimpinannya tidak amanah dan tidak menyempurnakan rakyat yang dipimpinnya.

Kamis, 29 Januari 2015

LEADERSHIP NABI MUHAMMAD SAW

Dari biografi hidup Nabi Muhammad saw terdapat beberapa pelajaran yang dapat kita ambil bagimana seharusnya menjadi pemimpin .  Karena siapapun pada prinsipnya dapat menjadi pemimpin (leadership ) , asal memiliki beberapa prinsip dasar , yaitu :
1.      Kesholehan pribadi yang luar biasa, kesholehan pribadi nabi Muhammad saw  terungkap melalui banyak hadist-hadist.  Kesaksian para sahabat mekin memperkuat .  Alqur”an banyak memposisikan status luar biasa Nabi Muhammad saw. , bukan saja menunjukkan ketaqwaan kepada Allah sang Pencipta, tetapi, untuk menghadirkan diri ke orang-orang yang dipimpinnya dengan sebuah karakter luhur, ketaatan terhadap aturan hokum sang pencipta, sekaligus membangun ketenangan batin ummat pada orang-orang yang dipimpinnya.
2.      Kesabaran, sikap sabar bukan berarti selalu menunggu, tetapi sikap tenang sambil mempelajari permasalahan secara detail hingga terbentuk peta permaslahan dan menemukan langkah-langkah cerdas untuk keluar dari permaslahan.  Seorang pemimpin yang hebat bukan seorang dengan karakter meledak-ledak dan memutuskan masalah dan penyelesaiannya secara cepat tanpa memperhitungkan resiko terburuknya.
3.      Kesederhanaan, pemimpin yang hebat bukanlah pemimpin dengan balutan kemewahan dengan kemisikinan orang-orang yang dipimpinnya.  Pemimpin hebat bukan pemimpin yang memperkaya diri, tetapi pemimpin yang bisa memperkaya orang banyak.  Seorang pemimpin vboleh kaya tetapi kekayaannya tidak perlu diperlihatkan kesemua orang yang dipimpinnya.  Tampilan sederhana akan membuat orang lebih mudah berkomnunikasi dan kagum.
4.      Menghormati dan menghargai orang lain, sikap ini sangat penting. Menghormati orang lain berarti orang lain juga akan menghormati dirinya. Kebesaran dirinya dimata orang akan sebanding ketika dia penuh respek kepada orang lain.  Siapapun manusia tidak akan mau direndahkan derajatnya, kalaupun terjadi, ia hanya tunduk sementara, setelah itu rasa hormatnya akan hilang terhadap orang yang merendahkannya.  Semua potensi dan kapasitas yang dimilikinya tidak akan dikeluarkan untuk membantu orang yang merendahkan derajatnya. Dan buruhnya ia dapat melakukan sabotase untuk menggalkan kesuksesan pemimpinnya ia tak menghormati dan menghargainya.
5.      Jaringan sosial, dalam banyak biografi sejarah seorang pemimpin yang hebat sampai akhir hayatnya adalah seseorang yang memiliki jaringan komunikasi sosial yang luas.  Ia menciptakan hubungan yang luar biasa dengan banyak orang dibanyak tempat dan menghasilkan kerjasama hebat dan kesan hebat dimana-mana.  Ia menciptakan banyak manfaat bagi orang banyak, tanpa dirinya merasa kehabisan.
6.      Kecakapan membaca masalah dan kecakapan memecahkan masalah.  Pemimpin yang hebat tentu memiliki visi dan misi yang hebat.  Tetapi visi dan misi yang hebat harus melihat kenyataan yang ada dilapangan.  Karena itu, pemimpin yang hebat harus pandai membaca masalah-masalah yang terjadi setiap tingkatan manajerial dan teknis, tetapi ia juga harus cakap dalam memecahkan masalah sesuai tingkatan teknis dan menejerialnya. Kemampuan memahami masalah teknis dilapangan sangat membantunya membangun visi besarnya sekaligus memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpinnya,
7.      Memiliki banyak inisiatif dan berani melakukan perubahan.  Pemimpin hebat tentu memiliki banyak inisiatif.  Ia tidak mati kutu ditengah kebingungan orang-orang yang dipimpinnya.  Justru, berani melakukan terobosan ketika semua bingung dan membosankan.  Ia maju dengan ide dan inisiatif yang lebih maju, lebih efektif, lebih kena sesuai zamannya.  Ia berani melakukan  perubahan untuk menciptakan kebaruan yang mendorong institusi yang dipimpinnya melesat cepat meninggalkan pesaing.
8.      Update informasi.  Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya .  Bukan saja harus mengupgrade teori-teori kepemimpinan, teori-teori manajemen, teknologi terbaru, pergerakan rupiah, strategi competitor, tetapi juga ia harus mengupdate informasi apapun yang terkait bisnis, perusahaan, lembaga dan orang-orang yang dipimpinnya.  Mengetahui kekuatan musuh diluar sangat bagus, tetapi, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri dan orang atau institusi yang dipimpinnya jauh lebih penting.  Update informasi internal ini penting untuk menyusun strategi menghadafi competitor dan melakukan transformasi  sesuai kebutuhan yang seharusnya.
Sebenarnya masih banyak sisi dari biografi Nabi Muhammad saw, yang bisa dipelajari siapapun untuk menjadi pemimpin. Semoga menambah wawasan .



Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?