Selasa, 10 Februari 2015

Agama untuk sang pemimpin

RELIGION FOR A LEADER Hidup sebagai pemimpin sering diimpikan banyak orang. Menjadi pemimpin apakah itu seorang Presiden, seorang Chief executive organizations, seorang Raja, seorang Kaisar atau apapun istilah dan levelnya, dipandang sangat enak, penuh kekuasaan , penuh wewenang, kekayaan melimpah bahkan bisa kencan dengan banyak wanita muda nan cantik, serta dipuja dan puji banyak orang. Kemanapun pergi dihargai banyak orang. Peradaban manusia melahirkan banyak pemimpin , ada yang luar biasa berkuasa seperti Jengis khan, ada yang kejam luar biasa seperti kaisar Romawi Caligula, ada religious luar biasa seperti Nabi Sulaeman, ada yang rakus , yang memiliki kekuasaan yang sangat besar, ada yang memiliki wilayah sangat luas, ada yang memiliki istri banyak. Untuk menjadi pemimpin, berbagai cara dilakukan. Dari membunuh dengan tangan sendiri, menggunakan pembunuh bayaran, menggunakan rekayasa pembunuhan, meminjam kekuatan politik Negara lain, melalui pengadilan, kudeta, hingga melalui pemilihan umum . Berbagai strategi politik dilakukan. Musuh menjadi kawan, kawan menjadi musuh. Orangtua, istri, anak, kakak, adik, kawan kerap menjadi musuh dalam selimut dan penghalang yang kerap harus disingkirkan. Berbagai kerajaan dan Negara tumbuh dan hilang, Penguasa-penguasa baru bermunculan silih berganti diberbagai belahan dunia. Dinamika politik berjalan hokum politik dan hokum alam memainkan perannya. Namun, dalam sejarah, mencari pemimpin ideal harapan masyarakat, harapan rakyat masih sangat sedikit. Yang bermunculan para pemimpin yang lebih berorientasi kepada kepentingan kekuasaan diri dan dinastinya atau kepentingan golongan dan partainya. Dalam konteks demikian, agama menjadi sumber penting untuk mengisi pemikiran lurus sang pemimpin agar lurus dijalan Allah swt. Nilai-norma dan spiritualitas keIllahian dan berbagai dimensi dari proyeksi yang dikandung dari kitab suci dari agama yang dianutnya menjadi pengisi dan penguat batin seorang pemimpin. Nilai norma , logika berfikir dari tiap ayat, menjadi media penajam hati dan pikiran para pemimpin, sehingga membangun kesadaran bahwa kekuasaan bukan warisan tanpa tanggung jawab, kekuasaan bukan dating dengan sendiri tanpa tanggung jawab, kekuasaan hadir dalam dirinya karena takdir dan tugas profetis yang diembannya untuk memberikan pencerahan batin dan pikiran masyarakat. yang dipimpinnya, kekuasaannya untuk tugas membangun kesejahteraan rakyatnya melalui pembangunan system pemerintahan yang menjamin keadilan, kejujuran dan kebenaran. Kekuasaan merupakan anugrah, rahmat dan karunia dari Allah swt. Kekuasaan merupakan cara Allah swt memuliakan seorang manusia. Karena itu, kepemimpinan seorang pemimpin harus paripurna untuk rakyat yang dipimpinnya. Disisi lain, seorang pemimpin juga harus menjadi seorang al insane al kamil (manusia sempurna ) dihadapan Allah swt. Dalam konteks sejarah, kekuasaan yang dating dan pergi menjadi suatu keharusan sejarah, karena, Allah swt mengangkat derajat seseorang tetapi juga Allah swt dapat mencabut kekuasaan seseorang bila kepemimpinannya tidak amanah dan tidak menyempurnakan rakyat yang dipimpinnya.

Tidak ada komentar:

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?