Sabtu, 28 Februari 2015

Pemimpin Gagal /google3c34ba0c8e620119.html


Pemimpin Gagal Banyak orang berusaha menjadi pemimpin. Terlihat dari banyaknya orang yang mencalonkan diri menjadi calon kepala desa, calon Bupati, calon anggota legislative, calon presiden dll. Setiap peluang dibuka untuk menduduki kursi pemimpin no 1 dan 2 , yang antri banyak. Ini menjadi Indikasi yang berusaha menjadi pemimpin sangat banyak, ditiap daerah dan disepanjang waktu. Disadari atau tidak, menjadi pemimpin berarti harus siap menghadapi berbagai masalah, dari masalah ringan sampai masalah berat. Menjadi pemimpin Negara, dalam berbagai tingkatannya sangat berat. Menjadi pemimpin di perusahaanpun berat. Bahkan, untuk tingkatan rumah tangga saja sangat berat. Berbagai masalah akan segera datang begitu dia menduduki kursi empuk. Dari sebelah kiri, sebelah kanan, dari atas dari bawah, termasuk dari dalam keluarga. Terkadang dating dalam saat yang bersamaan. Banyak masalah-masalah yang tidak terlihat, terpendam, akhirnya terbuka ketika seseorang menjadi seorang pemimpin . Semua masalah harus dicari solusinya. Peran sebagai pemimpin harus membuat analisis penyesaiannya dan membuat keputusan final. Karena ia decision makernya. Tetapi, ketika analisis belum tuntas, desakan begitu kuat , dalam posisi ini, pemimpin mulai lelah, stress mulai menerpa, emosi mulai naik. Pikiran mulai kalut. Kemampuan berfikir Strategi mulai luntur. Banyak lembaga, baik swasta maupun negeri, tidak maju, tidak berkembang tetapi ada dan sangat memprihatinkan. Jam kerja tidak jelas. Masing-masing orang didalam lembaga berjalan sendiri-sendiiri. Situasi demikian menunjukkan pimpinan dilembaga tersebut merupakan pemimpin gagal. Pemimpin gagal adalah pemimpin yang tak bisa memberikan visi yang jelas kepada orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin gagal adalah pemimpin yang tak bisa menetapkan misi yang diembannya ketika berperan sebagai seorang pemimpin. Ketika ia tak bisa menetapkan misi kerjanya berarti ia juga tak memiliki konsep manajerial dan manajemen teknis yang harus dilakukan oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Ketika visi tidak jelas. Misi kerja tidak jelas, konsep manajemen tidak jelas, strategi penerapan manajemen tidak jelas, pemimpin kehilangan kemampuan untuk mengarahkan laju perusahaan, pemerintahan atau lembaga yang dipimpinnya. Pemimpin gagal dalam memberikan pengarahan terhadap apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang dipimpinnya, maka, orang-orang yang dipimpinnya akan bekerja berdasarkan rutinitas yang sangat membosankan. Lama kelamaan produktivitas mereka merosot. Keuntungan dan daya saing merosot tajam, para competitor merajalela menguasai pasar. Perusahaan atau lembaga berada dititik kritis. Sang pemimpin telah menunjukkan dirinya seorang pemimpin gagal . (kunjungi http://SOSIOLOGI CIKAMPEK 2.blogspot.com; http://SEJARAH CIKAMPEK 2.blogspot.com, http://Leadership of history.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?