Siapa
yang mau jadi orang gagal didunia, apalagi diakherat ? Pasti semua orang mau
sukses bahkan jadi manusia tersukses didunia, manusia langka dilevel atas
paling sukses. Yang biasanya ditandai dengan prestise tinggi pada
jabatan puncak ,penghasilan dan kekayaan
, serta istri cantik yang selebritis atau sosialista.
Banyak
orang tua ingin semua anaknya sukses, tidak ingin seorang anaknya jadi manusia
gagal, tidak berguna bagi dirinya sendiri, apalagi bagi keluarga dan manusia
lain. Berbagai cara dilakukan, dari makanan bergizi, sekolah favorit, les
privat, antar jemput dengan kendaraan mewah, serta kalau perlu dikuliahkan di
perguruan tinggi favorit luar negeri.
Namun,
jalan menuju sukses bukan hanya didasarkan fasilitas, paling utama datang dari
internal diri kita sendiri, yaitu :
1.
Ketaatan,
keyakinan dan kerajinan dalam beribadah kepada Allah swt, Sang pencipta alam
semesta. Ketika seseorang yakin dengan Allah swt sebagai pemberi rizki, maka
pintu rizki akan dibukakan Allah swt untuknya.
Ibadah dalam bentuk sholat merupakan bentuk pengkoneksian diri seorang
hamba kepada Tuhan PenciptaNya. Koneksi
yang baik dengan doa yang terus dipancarkannya akan membuat Allahlah yang
menciptakan alam ini. memberi rizki bagi semua makhluknya, tidak hanya manusia,
berbagai binatang kecil, bahkan tak terlihat matapun diberinya rizki. Apalagi
kepada manusia yang selalu merendahkan diri kehadiratNya,.\
2.
Untuk sukses,
seseorangpun butuh motivasi dari dirinya sendiri. Karena kekuatan untuk sukses adalah motivasi
diri. Percuma orang lain memberikan banyak motivasi, kalau orang yang
dimotivasi tak punya motivasi dalam dirinya.
Ketika seseorang telah termotivasi, maka ia akan sangat bergairah, ia
ikhlas melakukan apapun, mengoirbankan apapun, agar tujuan mulianya
tercapai. Walau lelah fisik dan batin ia
tak mengeluh. Motivasi yang datang dari
orang lain, akan menjadi bonus yang membuatnya tambah bergairah meraih
sukses. Motivasi internal akan mengubah
sesuatu yang menjadi khayalan menjadi kenyataan.
3.
Positive
thinking. Hidup penuh persaingan. Adanya banyak figur yang menjadi saingan
laten. Orang akan melihat kelemahan dan kelebihan kita. Dari kelebihan kita mereka memperkaya diri
tetapi kekurangan kita akan dieksploitasi untuk menjegal langkah kita. Karena itu positive thingking terhadap para
kompetitor, apalagi para kolega, akan menjadi senjata orang-orang sukses meraih
kesuksesan.
4.
Kerja keras,
Sukses harus diraih, sukses harus diusahakan, sukses harus diperjuangkan,
sukses butuh pengorbanan. Sukses butuh
kerja keras dari orang yang melakoninya.
Sukses tak datang dengan sendirinya.
Allah swt Maha Pemberi, tetapi manusia harus berusaha untuk
mendapatkannya. Karena , Allah swt lebih menyukai orang-orang yang kerja keras
dari pada pemalas yang hanya bisa mengkhayal.
Seperti seekor semut berjalan kemanapun mencari makanan dan membawanya
pulang untuk berbagi dengan keluarganya.
5.
Percaya diri,
setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan didalam dirinya. Karena itu,
kekurangan pasti ada disetiap manusia.
Ada yang menutupi dengan cara belajar untuk meminimalkan kekurangannya
dan juga yang tak sadar dengan kekurangannya dan tak berusaha meminimalkan
kekurangannya. Karena itu, perlu dan wajib bagi setiap individu untuk memiliki
percaya diri, tidak perlu inferior juga tidak perlu over confident.
6.
Harus terus
belajar. Belajar dibutuhkan setiap
orang, apalagi yang ingin sukses.
Belajar untuk memperbaiki diri.
Belajar untuk menyempurnakan diri, belajar untuk terus beradaptasi
dengan perubahan dan kompetensi yang dibutuhkan. Perubahan dunia selalu
terjadi, karena itu bagi manusia yang ingin sukses ia harus terus up date, karena perubahan mencerminkan kompetensi yang
berubah, tren yang berubah, peluang-peluang baru yang sangat menguntungkan. Dan
menghadapi berbagai kecenderungan perubahan, orang yang iungin sukses harus
terus belajar dengan cara membaca, membaca, membaca, apa yang berubah, peluang
apa yang berubah, kemana arah perubahannya dan apa keuntungan yang bisa diraih,
Semoga sukses menjadi orang sukses ! jangan lupa klik, http://myhistoryofleadership.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar