Selasa, 20 Oktober 2015

Global Leadership : Membangun Reputasi !

Membangun reputasi diri

Reputasi hebat ? wow , sebuah prestasi hebat. Prestasi yang diakui kawan dan lawan , atasan maupun bawahan, dihargai siapapun yang mengenalnya, dan berdampak besar pada pemilik reputasi hebat. 
Jabatan prestisius, pendapatan  besar, bonus besar, dan yang lebih besar serta tak ternilai, penghargaan dan pengakuan serta rasa hormat dari siapapun.

Siapa saja yang memiliki reputasi hebat.  Mahatma Gandhi menjadi pemimpin India dan dunia dengan pengorbanan luar biasa. Nelson Mandela harus mendekam lama dipenjara, Thomas Alfa Edison melalui masa sulit luar biasa.  Steve Job berjuang sambil melawan penyakitnya dan banyak contoh lainnya.
Reputasi bisa dimiliki siapapun.  Tua maupun muda, karyawan atau pimpinan, rakyat atau pejabat, perempuan atau lelaki.  Semua bisa memiliki reputasi.


Untuk memiliki reputasi hebat tentu tidak mudah.  Reputasi tidak bisa dibangun dengan iklan berkepanjangan, reputasi tidak bisa dibangun dengan trik-trik kepalsuan.  Reputasi tidak bisa direkayasa dalam seketika.   Reputasi harus berjalan alami, melalui proses wajar. Melalui kesungguhan hati, pikiran, tenaga, konsistensi hati, pikiran, lisan dan sikap  serta banyak pengorbanan untuk mendapatkannya.

Reputasi yang hebat akan bertahan lama. Figur dengan reputasi hebat, tetap hidup sesudah matinya, namanya akan diingat dari generasi kegenerasi sesudahnya . Ia akan selalu diingat . Karya hati, pikiran dan sikap serta ucapannya selalu dikaji, dikritisi dijadikan hikmah para pembelajar sejati.

Reputasi hebat yang direkayasa tidak akan bertahan lama.  Ia hanya jadi penghias berita. Ia menjadi bahan gosip dari masa ke masa.  Siapapun akan tak rela, Siapapun selalu curiga.  Namanya tak lama beredar dari media massa, bahkan tak mempengaruhi massa. Sejarah akan mengungkap kepalsuannya.

Reputasi hebat bisa diraih dengan proses belajar panjang.  Belajar dasar untuk berkembang.  Belajar mengembangkan diri.  Kesalahan adalah dasar untuk belajar kembali. Belajar dari kesalahan adalah belajar untuk menemukan , menemukan poin-poin kebenaran dan akhirnya belajar merangkai kebenaran.  Kebenaran hati, pikiran, langkah-langkah, profesionalisme yang membawanya kepuncak prestasi  dan bermuara direputasinya.

Reputasi hebat bisa didapat dengan konsistensi sikap untuk berjalan dijalan yang benar, berfikir secara benar memikirkan kebenaran yang hakiki, konsisten dalam laku perbuatan, konsistensi pikiran untuk mencapai tujuan.  Betapa beratnya Soekarno , Hatta menjaga konsistensi perjuangannya agar berdiri negara Indonesia.  Hidup dalam pengawasan Belanda, dibuang dan dipenjara ditanah dan masyarakat yang asing secara kultural, tetapi konsistensi mereka membawa mereka ketujuan perjuangan, Indonesia merdeka dan mereka sendiri yang membacakan prokalamasi kemerdekaan Indonesia.
Reputasi hebat bisa didapat dengan kejujuran.  Jujur kunci mencapai  reputasi.  Jujur terhadap diri, jujur terhadap kemampuan diri, jujur memperjuangkan cita-cita diri, jujur dalam membangun jaringan diri, jujur dalam membangun diri, tanpa kejujuran reputasi tak akan bisa  didapat.
Reputasi bisa didapat banyak berkorban.  Menghabiskan waktu untuk menjadi profesional dibidangnya berarti berkorban untuk sebuah reputasi.  Walau tidak dicita-cita, tetapi reputasi akan didapat tanpa sadar reputasi sedang mendekatinya.
Reputasi didapat dengan banyak berkawan.  Kawan bukanlah musuh dalam selimut. Bagi pembelajar, kawan adalah sumber informasi penting. Ide – ide dari Kritik dan sikap oposannya menjadi materi yang bisa dikaji, dibedah, diambil nilai-nilai positifnya, untuk menjadi amunisi dalam meraih reputasi tinggi.  Musuh sekalipun merupakan sumber keilmuan dan sumber seseorang meraih reputasi, bukan dengan mengalahkannya tetapi dengan menjadikannya kawan sejati. Bukankah menjadikan musuh sebagai kawan karib sebuah reputasi hebat ?.
Reputasi hebat bisa didapat dengan sabar.  Thomas Alfa Edison tak lulus SD, ratusan eksperimen gagal , tetapi dengan sabar, ia terus melakukan riset, riset hingga akhirnya menemukan lampu pijar.  Kesabaran, kerja keras, kemauan untuk terus belajar membuatnya punya reputasi tinggi, dibanding orang-orang yang mencibir.  Kini jutaan orang menikmati karyanya, walau lupa keberadaannya.
Reputasi bisa didapat dengan anugrah Tuhan.  Orang bisa saja menolak eksistensi Tuhan.  Orang bisa saja tak mengakui peran Tuhan dalam kehidupannya. Tetapi banyak orang lupa, bahwa dia tak bisa melawan Tuhan, bahkan untuk menolak kehendak Tuhan. Bahkan tak berdaya ketika Tuhan mencabut oksigen gratis yang diberikan Tuhan.  Ketika Tuhan ingin menyadarkan manusia lain akan kekuasaanNya melalui figur dirinya, seperti Fir’aun. Fir’aun diberi anugrah menjadi penguasa, tetapi kekuasaan membutakan mata hati dan pikirannya. Firaun tidak kritis,dia atau siapapun bisa dijadikan media oleh Tuhan untuk membuka mata hati dan pikiran atau untuk menyelamatkan manusia lain.



Tidak ada komentar:

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?