Selasa, 05 Mei 2015

Sifat Buruk Pemimpin

Menduduki jabatan pemimpin memang prestisius, membanggakan  dan mengangkat status sosial kelevel lebih tinggi. Tetapi, status sosial yang tinggi dapat berubah menjadi malapetaka dan hina ketika tidak didukung oleh sifat kepribadian yang tidak berkualitas tinggi.
Beberapa sifat yang bernilai merendahkan seorang pemimpin adalah :
1. Senang bermusuhan.  Status sosial tinggi memang kerap membuat seseorang merasa diatas angin dan memandang rendah orang lain, terutama orang-orang yang dibawah kepemimpinannya.  Sehingga ketika ia mendapat jabatan ia menjadi menjadi orang yang aji mumpung dan menggunakan jabatan dan wewenang yang dimilikinya untuk membalas dendam keorang-orang yang dianggap berseberangan dengannya, atau dianggap menghalangi ambisi kepemimpinan.  Sehingga, ia memancing permusuhan dan berusaha menjatuhkan musuh-musuhnya.
2. Berprasangka buruk.  Ia punya jabatan tinggi.  dan jabatan itu harus dipertahankan.  Karena itu ia menganggap orang-orang disekitarnya memusuhinya dan siap menyingkirkannya. Karena itu, ia berusaha mencari cara agar orang-orang itu selalu dibawah dan tak memiliki peluang untuk naik, yang terburuk menjatuhkannya keposisi yang sangat jauh untuk mengancamnya.
3. Memata-matai.  Ketika seorang pemimpin sudah berprasangka buruk, maka ia berusaha mencari segenap informasi melalui berbagai cara termasuk menyuruh orang untuk memata-matai pihak yang dianggap musuhnya.  Data-data yang terkumpul dijadikan senjata untuk menekan atau menjatuhkan lawannya.
4.Mencari-cari kesalahan.  Dengan memata-matai para kompetitor ia punya data dan dengan data itu ia mnencari titik lemah dan celah dari kesalahan-kesalahan kompetitornya.  Kesalahan-kesalahan kompetitor dijadikan alat penekan, alat pengusir dan penghancur untuk kompetitornya.
5.Mengolok-olok.  Setiap manusia memiliki kelemahan pribadi. Ini karena manusia tidak sempurna secara kepribadian dan akhlak.  Kepribadian dan akhlak harus dipelajari dan diperjuangkan.  Kitab suci yang murni dari Sang Pencipta merupakan rujukan utama.  Manusia dan alam semesta merupakan kitab terbuka yang turut memperkaya kepribadian dan akhlak kita.  Manusia bisa sempurna bila ia mau disempurnakan dengan kehadiran manusia lain dalam hidupnya.  Tetapi, bagi manusia dengan kepribadian dan akhlak yang belum mencapai level standar, kelemahan orang lain dijadikan bahan olok-olok, untuk menjatuhkan orang tersebut dan menganggap dirinya hebat setelah mengolok-olok orang lain. 
6. Memanggil orang lain dengan sebutan buruk.  Merasa jabatan tinggi, gaji atau penghasilan besar, ikut membuat seseorang jadi besar kepala dan iapun besar bertingkah buruk.  Salah satunya kesenangang dengan memanggil seseorang dengan panggilan buruk.  Panggilan buruk dalam rangka mengolok-olok, merendahkan pribadi seseorang atau menjatuhkan status sosialnya dan kepribadiannya.
Dari uraian diatas ,  sifat-sifat seperti tersebut haruslah dihindari seorang pemimpin.  Menghindari dalam rangka menjaga kemulian diri dan jabatannya dan untuk menyempurnakan dirinya agar selalu pada level tinggi akhlak dan kepribadiannya.  Karena seorang pemimpin adalah panutan bagi bawahan dan orang-orang disekelilingnya.  Memiliki akhlak dan kepribadian baik menjadi suatu keharusan. 

Tidak ada komentar:

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?