Global leadersip : Silihasah, silih asuh, silih asuh !
Kehidupan
masyarakat suku Sunda di Jawa Barap, Indonesia, terlihat adem tentram. Gemah ripah loh jinawi. Aman dan makmur.
Semua hidup akur. Tidak ada
konflik. Kehidupan penuh dengan
gotongroyong , tolong menolong dan semangat kekeluargaan yang kuat. Tidak ada persaingan yang saling
menghancurkan.
Kehidupan
yang nyaman demikian tak lepas dari konsepsi hidup yang didasarkan pada konsep
hidup silih asah, silih asih, silih asuh.
Konsepsi hidup yang sederhana, tetapi syarat makna bila dikaji secara
mendalam, tidak sulit untuk dilaksanakan.
Konsepsi
silih asah, mengacu agar setiap orang ,khususnya pemimpin untuk meningkatkan
kecerdasan, , kepintaran, keahlian, keterampilan, kebijaksanaan terhadap
orang-orang yang dipimpinnya, atau bila sesama karyawan saling membantu untuk
saling memiliki kompetensi tertinggi.
Orang yang sudah ahli tidak boleh pelit ilmu atau keahlian, ia harus
menularkan keahliannya kepada teman-temannya atau masyarakatnya, sehingga
tercipta standar kompetensi yang sama didalam masyarakat atau bila disebuah
perusahaan diantara karyawan.
Seorang
pemimpin disebuah lembaga, apalagi bila ia seorang pimpinan perusahaan, perlu
untuk melatih orang-orang yang dipimpinnya agar memiliki keterampilan tertinggi
sesuai bidang kerjanya, dengan cara memanggil profesional atau ahli dibdangnya
atau orang-orang yang dipimpinnya dikursuskan dilembaga yang memang melatih
sesuai bidang sang karyawan. Sehingga,
semua orang yang dipimpinnya memiliki keahlian yang dibutuhkan sesuai pekerjaan
dan kebutuhan karyawannya.
Didalam
masyarakat, standar keahlian yang dimiliki setiap anggota masyarakat akan
membuat masyarakat menjadi lebih maju.
Masyarakat yang maju memiliki daya tahan tinggi terhadap
perubahan-perubahan dan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Bahkan,
bisa mengubah tantangan, ancaman
menjadi peluang yang menguntungkan.
Dalam
sebuah perusahaan, bila setiap karyawan memiliki keahlian dibidangnya, akan
membuat lebih cepat mengerjakan tugasnya, dan bila setiap orang karyawan dapat
bekerja optimal maka perusahaan juga dapat melaju lebih cepat dari kompetitor.
Konsep
silih asih, mengandung makna saling menyayangi. Antar anggota saling
menyayangi, antar pemimpin dengan yang dipimpin
saling menyayangi. Menyayangi
berarti saling tolong menolong, saling bergotong royong. Menyayangi berarti saling menghargai, saling
melindungi, saling menjaga harkat dan martabat, saling bersikap adil dan jujur,
saling menjaga solidaritas kelompok sehingga ikatan kelompok menjadi kuat dan
makin kuat.
Kekuatan
kelompok inilah yang menjadi kekuatan bersama dan bisa digunakan untuk
memajukan setiap orang yang ada didalamnya
sehingga walaupun terjadi pergantian generasi kekuatan dan keseimbangan
tetap terjaga. Kelompok tetap lestari
dan terus berkembang.
Silihasuh mengandung makna melindungi, memantau , mengawasi agar tidak menyimpang, memberikan bantuan
untuk agar yang dilindunginya tumbuh sesuai harapan, dapat berkembang secara
wajar, terarah, terprogram. Tidak dibiarkan tumbuh liar. Tidak akan dilepas
bila belum mandiri . Dilepas bila telah siap 100% untuk lepas dan terbang
kepuncak kemakmurannya.
Demikian
model kepemimpinan egaliter silih asah, silih
asih, silih asuh dalam masyarakat Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar