Senin, 04 Januari 2016

Global leadership : teori kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro

Global leadership : teori kepemimpinan Ki Hajar Dewantoro

Suwardi Suryaningrat atau sering disebut Ki Hajar Dewantoro  merupakan tokoh pendidikan Indonesia sejak masa  kolonial Belanda.  Ia mendirikan lembaga pendidikan Taman siswa yang memadukan pendidikan barat dengan pendidikan tradisional seperti pesantren atau dikenal boarding schools, dan menanamkan nilai-nilai budaya adiluhung Jawa kedalam anak didiknya.
Dalam teori kepemimpinan , yang diterapkannya kedalam lembaga pendidikan Taman Siswa, ia mencetuskan teori yang disebut dengan :
1.       Ing ngarsa sungtulada , yang artinya pemimpin harus pandai memberi suri tauladan kepada orang yang dipimpinnya.  Teori ini mengharuskan pemimpin yang tidak hanya pandai membangun visi, misi dan strategi  serta konsep managerial yang diinginkannya, tetapi, orang yang pandai memberi contoh kepada anak buahnya atau orang-orang yang dipimpinnya, seperti seorang pemimpin perusahaan yang ingin karyawannya tidak merokok, maka ia pun memberi contoh tidak merokok dan menghentikan kebiasaan merokoknya, atau seorang pemimpin yang meminta orang-orang yang dipimpinnya menjaga kebersihan ditempat  kerjanya, maka ialah orang pertama yang harus mencari sampah, mengambilnya dan membuangnya ketempat sampah.  Bukan seorang pemimpin yang hanya memerintah terus-terusan dan bersih serta tidak pernah mengambil sampah, walau ada didepannya dan akan dilewatinya.
2.       Ing madya mengunkarsa.  Teori ini menekankan seorang pemimpin yang pandai memposisikan diri berada ditengah-tengah orang yang dipimpinnya.  Seorang pemimpin yang tidak mengambil jarak dengan orang-orang yang dipimpinnya. Ditengah - tengah orang yang dipimpinnya, ia tidak hanya berbicara dengan terbuka, ia berbicara untuk mengetahui lebih dekat apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan, apa yang diinginkan, ia ingin tahu lebih dalam kehidupan orang-orang yang dipimpinnya, termasuk keluarganya, sambil membangun simpati dan empati serta motivasi untuk  orang-orang berjuang selama ini dengannya.  Ia membangun spirit , sense of belonging, dan loyality tanpa disadari oleh orang-orang yang dipimpinnya.  Ia merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya.

3.       Tutwurihandayani.  Teori ini  menempatkan seorang pemimpin sebagai seorang motivator hebat bagi orang-orang yang dipimpinnya. Ia memposisikan diri dibelakang orang yang dipimpinnya.  Ia mendorong mereka untuk mengambil inisiatif, untuk berani maju kedepan mengambil peran , keberanian dan kreativitas yang lebih kepada orang yang dipimpinnya.  Ia berani dan memberi kepercayaan kepada orang-orang yang dipimpinnya.  Baginya, keberhasilan orang yang didorongnya adalah keberhasilan dirinya.  Ia tak merasa dilangkahi.  Baginya justru sebuah kebanggaan, sebuah sukses bila ada orang yang dipimpinnya maju dan sukses.

Tidak ada komentar:

Leadership impian

 Siapakan yang pantas menjadi leader impian ? bagaimana standar menjadi leader impian ? Apakah anda bisa menjadi leader impian ?