KRITIK PEDAS ASIN MANIS
Sifat
manusia berbeda-beda. Ada yang kalem,
pendiam, blak-blakan, mudah berterusterang, malu-malu tak peduli. Ketika datang sesuatu yang mengusik hatinya, kritik pedas,
si pendiam akan diam, yang kalem menunggu moment, tapi yang blak-blakan akan
mengatakan apa adanya, pahit manis disampaikan, marah ga marah yang mendengar
masa bodoh, yang penting apa yang mengganjal sudah disampaikan, perasaan
dirinya lega. Perasaan orang lain ? emangnya gua ikirin, begitu pikirnya.
Dalam
kenyataan, ada manusia yang tak peduli dengan kritik, apapun yang dikatakan
orang, baik atau buruk, baginya, jalan dan apa yang dilakukannya yang
terbaik. Kritik orang lain hanya masuk
kuping kiri lalu keluar lagi lewat kuping kanan, gak nempel , gak ngaruh, dalam
pemikiran otaknya. Dalam bahasa
kasarnya, emang gua pikirin.
Tetapi,
ada orang sangat memperhatikan kritik pedas dari orang lain kepadanya, kepikiran
siang malam, sangat mengganjal, susah dilupakan, tidak dipikirkan tetap
menyengat diotak dan hati, dipikirkan kadang hanya masalah kecil saja,bahkan
emosi jadi tinggi, gara-gara terpenjara kritik orang lain kepadanya.
Inginnya balik menyerang dengan kalimat yang lebih
pedas lagi, bahkan ditambah garam biar lebih asin, kalau bisa sang lawan sampai terpojok dan hancur hatinya, kurang
puas, tambah lagi dengan teror yang lebih menghancurkan jiwanya. Tetapi tak
tega, kasihan karakternya sudah buruk, didebat akan tumbuh buruk, punya
penyakit jantung, didebat ,takut jatuh
terkapar dan pindah kealam keabadian, sudah gitu teman sekantor, sejak dulu
bahu membahu membesarkan kantor, eh manusia juga.
Walau kata-katanya pahit sampai kehati yang paling dalam , hati sanubari
yang suci menasehati bijak, Dia hanya tak bisa menempatkan diri, dan tak bisa
menggunakan bahasa yang pas terhadap ide-ide bagus dipemikirannya.
Bila
ditelaah, kritik pedas berisi apa yang ingin disampaikan orang lain terhadap kita,
atau apa yang dianggapnya perlu diperhatikan, diperbaiki oleh kita, atau orang
berharap tinggi agar kita bisa berbuat lebih sesuai dengan posisi, wewenang dan
kapasitas kita, dan sang pengkritik dengan rasa sayangnya, berharap kita bisa
diposisi yang nyaman bagi dirinya, bagi orang lain, dan baik bagi lembaga
tempat kita bernaung mencari rezki dari Sang Maha Pencipta. Orang lain butuh nyaman berada didekat kita,
seperti kita juga ingin nyaman dekat dengan orang lain. Masalahnya orang lain
sering melihat kita diposisi yang tak tepat tetapi kita merasa sudah diposisi
yang benar.
Kritik
dapat juga berisi harapan terhadap sesuatu yang lebih baik yang seharusnya bisa
kita lakukan dan menjadi baik secara sistem sosial dan membangun keserasian dan
keselarasan yang optimal didalam masyarakat, setidaknya dilingkungan terdekat
kita. Bagaimana orang lain merasa nyaman,
bila orang-orang terdekat kita juga tidak nyaman dengan kata-kata, cara
berfikir dan berperilaku dari diri kita sendiri.
Kritik pedas juga berisi ada sesuatu yang salah dari diri kita, yang sudah kita buat, kita
lakukan, sehingga, ada pihak yang dirugikan baik secara jangka pendek maupun
secara jangka panjang.
Karena
itu, kritik pedas , merupakan start poin bagi kita untuk lebih melihat kedalam diri
kita, melihat lebih dalam apakah sistem, infrastruktur, superstruktur dan
banyak hal lain dilembaga kita sudah dalam posisi maximal untuk bermain,
berkompetisi dilevel tertinggi,bahkan , kritik pedas sebenarnya pendorong bagi kita untuk lebih sempurna dan selalu menyempurnakan diri agar kritik keras menjadi bertranformasi ke kritik manis dan berbuah manis diakhirnya bagi kita, keluarga kita, lembaga dimana kita kerja, akhirnya menjadi al insan al kamil dimata Allah swt, Sang Maha Pencipta.
Drs.
Anlatif
Guru
Sejarah, Sosiologi dan Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 2 Cikampek
an_latif@yahoo.com
admin
blog : http://sejarahduchie.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar